Berita

Busyro Muqoddas/Net

Politik

Busyro Muqoddas: Pemerintah Tuna Moral Hadapi Budaya Setoran Urus Tanah

SELASA, 20 DESEMBER 2016 | 23:44 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Praktik suap kepada pemerintah dalam urusan kepemilikan tanah masih sering terjadi di lapangan. Budaya uang setoran ini bahkan telah menjadi rahasia umum di masyarakat.

Begitu kata Ketua PP Muhammadiyah, M. Busyro Muqoddas dalam diskusi "Menagih Komitmen Keadilan Agraria untuk Rakyat" di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).

"Dalam fakta kita masih menemukan budaya setoran kepada pemerintah untuk urus tanah setoran, ah menjijikan," kesal mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Dalam praktik di lapangan, tanah yang merupakan faktor utama dalam pembangunan industri dan bisnis acapkali memiliki sertifikat ganda. Pemilik modal memiliki kekuatan lebih besar dalam memenangkan tanah sengketa tersebut.

"Nah kalau tanah itu bisa diterbitkan sertifikat ganda sekarang ada faktor pemodal, sementara yang nggak punya modal digusur," terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, konflik sosial tersebut terjadi lantaran salah urus yang berkepanjangan oleh negara dan pemerintah.

"Pembiaran berpuluh-puluh tahun. Artinya tidak mau melakukan perubahan-perubahan yang drastis," tambah Busyro.

Disinggung mengenai pemerintah yang terkesan membiarkan penyimpangan tersebut, dirinya menjawab tuna moral pemerintah saat ini yang menjadi penyebabnya.

"Krisis integritas, krisis komitmen, krisis ideologi, krisis nasionalisme, krisis moral tidak sedikit pejabat kita yang tuna moral ini saya mengatakan dengan penuh tanggung jawab," bebernya.

Oleh karena itu dirinya menegaskan ada baiknya untuk pemilu ke depan memilih presiden yang membawa kebaikan dari semua sektor.

"Jangan pilih lagi dalam pemilu yang akan datang pilpres yang akan datang. Kalau dipilih lagi kondisi sama kayak gini makin lama makin parah," demikian Busyro. [ian]

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya