Berita

Petrus Selestinus/net

Hukum

Polisi Harus Transparan Soal Perkembangan Kasus Penusukan Tujuh Anak SD

SABTU, 17 DESEMBER 2016 | 15:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kepolisian Nusa Tenggara Timur mesti menjelaskan kepada publik soal status tujuh rekan pelaku penusukan terhadap para pelajar SDN I Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, NTT yang terjadi Selasa lalu (13/12). Pelaku penyerangan sendiri sudah tewas dihakimi massa tak lama setelah kejadian.

Salah satu tokoh warga NTT di Jakarta, Petrus Selestinus, menyatakan penahanan yang dilakukan oleh polisi terhadap tujuh orang rekan pelaku harus diperjelas, apakah mereka ditahan sebagai tersangka karena turut serta melakukan tindak pidana penusukan atau penahanan terhadap mereka saat ini hanya untuk memberikan pengamanan dan perlindungan dari amuk massa.

"Penjelasan mengenai status penahanan terhadap tujuh orang rekan pelaku penusukan ini sangat penting, karena terdapat kontroversi dari pernyataan Polda NTT yang menyebut kasus penusukan siswa SD itu kriminal murni dan pelakunya seorang sakit jiwa," kata Petrus dalam keterangan persnya.


Petrus menambahkan, warga NTT membutuhkan sikap profesional dari Kapolda NTT agar tidak membingungkan masyarakat dalam memberikan penjelasan terkait kasus penyerangan itu.

"Sikap tertutup Polda NTT, atau penjelasan yang tidak masuk di akal sehat publik, akan mengecewakan masyarakat. Bahkan, masyarakat akan menduga bawa Kapolda sedang menutup-nutupi sesuatu yang sensitif," ujarnya.

Menurut Petrus, sikap masyarakat NTT yang tidak terprovokasi oleh peristiwa penusukan terhadap para siswa SD itu harus dihargai sebagai sebuah bentuk kesadaran hukum yang tinggi. Tetapi hal itu harus dibarengi dengan pemenuhan kewajiban pimpinan Polri berupa penjelasan secara periodik tentang perkembangan hasil pemeriksaan. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya