Berita

Vladimir Putin-Barack Obama/net

Dunia

Obama Tunjuk Hidung Putin Di Balik Peretasan Hasil Pilpres AS

SABTU, 17 DESEMBER 2016 | 14:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menunjuk langsung Presiden Vladimir Putin terkait dugaan peretasan pihak Rusia terhadap pemilihan presiden AS.

Obama juga mengaku pernah meminta langsung kepada Putin untuk menghentikan tindak peretasan itu.

Dalam sesi konferensi pers terakhirnya di 2016, sebelum ia berangkat untuk liburan Natal bersama keluarga di Hawaii, Obama mengatakan yakin terhadap penilaian badan-badan intelijen AS bahwa Rusia meretas proses pemilihan presiden AS.


Diberitakan The Guardian, Obama menyebut Moskow berada di balik peretasan terhadap akun email dari John Podesta, yang bekerja sebagai kepala kampanye calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Untuk menjawab pertanyaan wartawan soal peran Putin secara pribadi pada operasi peretasan tersebut, ia menegaskan bahwa tidak banyak yang terjadi di Rusia tanpa peran Vladimir Putin.

Diakui Obama, pada September lalu ia secara pribadi meminta Putin untuk menghentikan peretasan terhadap proses Pilpres di negaranya yang akan mempengaruhi hasil pemilihan. Ia juga mengatakan kepada Putin bahwa akan ada beberapa konsekuensi serius jika Rusia tidak menghentikan peretasan.

Dia menambahkan bahwa kerentanan AS atas serangan cyber itu "langsung berhubungan" dengan terbelahnya masyarakat dan disfungsional proses politik di AS. Ia khawatir propaganda asing akan memiliki efek yang lebih besar bagi masyarakat AS.

"Mereka dapat mempengaruhi kita jika kita meninggalkan nilai-nilai kita. Putin dapat melemahkan kita seperti dia berusaha untuk melemahkan Eropa. Mengintimidasi pers, memenjarakan para pembangkang, atau mendiskriminasi orang karena keyakinan mereka," katanya menyindir Putin.

Obama juga menyatakan harapannya agar para peretas dapat segera ditangkap dan mendesak presiden terpilih, Donald Trump, untuk melakukan "proses independen bipartisan" menyelidiki mereka.

Obama memerintahkan aparatnya untuk menyelesaikan penyelidikan kasus tersebut sebelum ia mengakhiri jabatan sebagai presiden pada 20 Januari 2017. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya