Berita

Shinzo Abe dan Vladimir Putin/net

Dunia

Sengketa Teritorial Menggantung, Putin Dan Abe Perkuat Kerjasama Ekonomi

SABTU, 17 DESEMBER 2016 | 11:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pembicaraan dua hari antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghasilkan keputusan berarti mengenai sengketa teritorial.

Vladimir Putin membawa pulang janji-janji kerja sama ekonomi dengan Jepang, tetapi tidak menunjukkan peluang menyerahkan empat pulau yang disita oleh Uni Soviet pada  ujung Perang Dunia II (tahun 1945). Empat pulau itu dikenal bernama Pulau Iturup, Pulau Kunashir, Pulau Shikotan, dan Pulau Habomai.

Kedua pemimpin malah sepakat untuk memulai pembicaraan tentang kegiatan ekonomi bersama di pulau-pulau yang disengketakan.


Putin mengatakan, pulau-pulau, yang dikenal sebagai kepulauan Kuril Selatan oleh Rusia dan dinamai Northern Territories oleh pihak Jepang, itu harus dilihat bukan sebagai pemicu pertikaian melainkan wilayah yang membawa Jepang dan Rusia ke dalam kerjasama lebih erat.

Uni Soviet merebut empat pulau di lepas pantai utara Jepang itu pada tahun 1945 di hari-hari terakhir perang dan mengusir 17.000 warga ke dekat Hokkaido sebelah paling utara dari empat pulau utama Jepang.

"Harus ada akhir dari sengketa bersejarah ini. Kepentingan mendasar dari Rusia dan Jepang memerlukan kontrak jangka panjang," ujar Putin, dikutip Al Jazeera.

Kepulauan Kuril Selatan memiliki nilai strategis bagi Rusia dan merupakan salah satu pintu keluar-masuk utama Angkatan Laut Rusia ke Samudra Pasifik.

Sedangkan Abe mengatakan, upaya Jepang untuk mendapatkan kembali kepulauan itu tidak akan ringan.

"Mendapatkan perjanjian damai dari sengketa yang berlangsung lebih dari 70 tahun, tidak mudah," kata Abe.

Sebaliknya di bidang ekonomi, Rusia ingin menarik lebih besar investor dari Jepang, sementara Jepang sendiri berharap hubungan yang lebih kuat melalui proyek-proyek ekonomi bersama.

Para pejabat Rusia mengatakan kedua pihak telah menandatangani 80 dokumen, termasuk 68 dokumen terkait hal-hal komersial, selama kunjungan Putin di Jepang.

Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional dan Rusia Direct Investment Fund menandatangani kesepakatan dana investasi US$ 1 miliar untuk mempromosikan kerjasama ekonomi antara kedua negara. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya