Berita

Foto/RMOL

MPR RI Jangan Abaikan Media Sosial

KAMIS, 15 DESEMBER 2016 | 21:08 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tugas kelembagaan Sekretariat MPR RI, terutama menyangkut Sosialisasi Empat Pilar, memang terkesan mudah. Padahal, dalam praktiknya ada banyak hambatan yang ditemui di lapangan.

Kampanye Empat Pilar yang monoton dan terlalu konvensional jadi salah satu evaluasi paling menonjol dalam pertemuan antara pihak Sekretariat MPR RI dan 24 orang perwakilan media massa (elektronik maupun cetak) dalam Media Expert Meeting di Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Bangka Belitung, Kamis siang (15/12).

Dari pihak MPR hadir Sekretris Jenderal MPR RI, Ma’ruf Cahyono; Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Lembaga dan Layanan Informasi, Rharas Esthining: dan Kepala Sub Bagian Pemberitaan dan Layanan Informasi, Budi Muliawan.


Dalam pertemuan itu disebutkan, sosialisasi materi Empat Pilar dan pendalaman materi konstitusi serta ketatanegaraan RI yang lebih kreatif melalui media sosial menjadi salah satu "pekerjaan rumah" yang harus dilakukan MPR RI.

Sejauh ini, media sosial bisa dianggap sebagai "pilar ke-5" demokrasi di Indonesia, setelah eksekutif, yudikatif, legislatif dan pers (media mainstream). Media sosial seperti Facebook, Twitter atau Instagram yang mendunia, dianggap penting karena mampu mempengaruhi pikiran dan pengambilan keputusan oleh masyarakat terhadap isu-isu nasional.

Hanya saja, MPR RI harus membuat materi tayangan yang lebih ringan, mudah diterima masyarakat dan tidak membosankan. Akun-akun resmi media sosial yang sudah dimiliki MPR RI harus dikelola lebih profesional dan inovatif.

Selain soal Medsos, peserta Media Expert Meeting juga menyoroti materi sosialisasi yang seringkali monoton karena bersifat pengulangan. Para peserta juga sepakat MPR RI membutuhkan duta atau juru bicara dari kalangan tokoh masyarakat untuk mengisi ruang yang tidak bisa dimanfaatkan oleh para politikus MPR RI.

Menanggapi banyaknya masukan, Ma'ruf Cahyono mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada para jurnalis yang memberi kritik sekaligus masukan positif bagi tugas kesekjenan MPR RI. Masukan dari media massa akan dijadikan panduan strategi publikasi ke depan.

"Yang diinginkan MPR adalah kegiatan sosialisasi beserta isinya didengar dan diketahui masyarakat hingga di akar rumput sehingga masyarakat paham dan bisa melaksanakannya,” kata Ma’ruf. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya