Berita

Didik Mukrianto

MPR: Media Sosial Bisa Dimanfaatkan Untuk Sebarkan Nilai Empat Pilar

SELASA, 13 DESEMBER 2016 | 18:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kemajuan informasi dan teknologi membawa dampak positif dan negatif. Namun sesungguhnya media sosial bisa dimanfaatkan untuk penyebaran nilai-nilai Empat Pilar.

"Media sosial bisa mendorong nilai gotong royong," ujar anggota MPR Didik Mukrianto dalam dialog Rumah Kebangsaan yang disiarkan radio Sindo Trijaya pada Selasa sore (13/12).

Dialog Rumah Kebangsaan berlangsung di Ruang Perpustakaan MPR RI komplek parlemen, Jakarta. Dialog ini mengangkat tema Pancasila dan Kedaulatan Rakyat.

Didik Mukrianto mengakui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang ada dalam Empat Pilar khususnya pada generasi muda telah mengalami degradasi. "Disinilah peran MPR RI yang ditugaskan UU untuk memasyarakatkan Empat Pilar," katanya.

Menurut Didik Mukrianto, Pancasila dan pilar lainnya menjadi filter untuk menghadapi tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal seperti fanatisme kedaerahan.  Contoh tantangan eksternal adalah pengaruh globalisasi. Era globalisasi ini memberi dampak negatif seperti masuknya budaya asing. "Kalau tidak ada filter, budaya kekinian itu banyak bertentangan dengan budaya bangsa," imbuhnya.

Teknologi informasi terutama gadget dan media sosial sebagai dampak globalisasi, lanjut Didik Mukrianto, belakangan ini telah amat bebas. "Malah sekarang dengan penggunaan bahasa yanh kasar. Ini sangat memprihatinkan," katanya.

Meski demikkan, Mukrianto percaya media sosial dapat dimanfaatkan secara positif untuk menyebarluaskan nilai-nilai Empat Pilar. "Melalui media sosial kita bisa menggalang kembali nilai gotong royong," katanya memberi contoh.

"Jika pada waktu lalu menggalang gotong royong dengan tatap muka secara langsung dan lewat organisasi, sekarang bisa lebih mudah melalui media sosial," tandasnya. [zul]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya