Begitu mendengar ada terduga teroris ditangkap di Bekasi, pensiunan jenderal bintang dua Polri ini langÂsung menunjuk bahwa mereka masuk dalam jaringan teroris negara Islam Irak-Syria alias Islamic State in Iraq-Syria (ISIS).
Seperti diberitakan, pada Sabtu (10/12) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri meÂnangkap tiga terduga teroris di kawasan Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Satu di antara terduga teroris itu adalah 'calon pengantin' alias orang yang dipersiapkan melakuÂkan bom bunuh diri. Dia adalah perempuan berinisial DYN.
Dari tempat penggerebekan, polisi menemukan bom berÂdaya ledak tinggi yang didaÂsain khusus diletakkan dalam panci. Rencananya bom itu akan diledakkan di depan Istana Negara. Dari hasil pengemÂbangan, belakangan polisi juga berhasil menangkap satu orang lagi terduga teroris di Ngawi Jawa Timur yang masuk dalam jaringan teroris Bekasi.
Berdasarkan hasil penelusuran polisi, mereka diduga terkait jaringan Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) pimpinan Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan.
Lantas seperti apakah kaitanÂnya jaringan teroris bom panci ini dengan ISIS, berikut penÂjelasan penuturan bekas kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai;
Kajian anda, ini bomnya benar akan diarahkan ke Istana Negara?Arahnya sudah jelas itu, tarÂgetnya ke Istana Negara.
Mereka ini sebenarnya beÂrafiliasi dengan jaringan teroÂris mana sih? Ke ISIS.
Kenapa ISIS menargetkan Istana Negara?Karena semua orang tahu Istana itu tempatnya Presiden tinggal, tempatnya bekerja, berÂkantor di situ. Ya justru dalam prosesi (pergantian giliran jaga pasukan pengaman presiden/ Paspampres) itu simbol kesiapan aparat di situ. Justru itu yang mereka targetkan.
Jadi, ini langsung ke jarinÂgan internasional, nggak ada kaitannya dengan jaringan teroris di Indonesia?Lha iya, kan kita tahu ya dulu sebelum ISIS muncul itu di kita ini ada JI (Jama'ah Islamiyah), JAT (Jamaah Ansharut Tauhid), ada NII(Negara Islam Indonesia), kemuÂdian ada sempalannya banyak itu.
Lalu?Nah, setelah ISIS muncul semua kelompok itu kiblatnya ya ke ISIS sana.
Kok bisa begitu?Figur-figur lama di Indonesia menyerukan kepada mereka untuk bergabung ke sana (ISIS). Bagi yang tidak mampu diseruÂkan berjihad di dalam negeri.
Kabarnya, pelaku pernah menjadi TKI di Taiwan. Apa ada korelasinya?Saya belum dapat informasi sih soal itu.
Jadi gerakan mereka di bawah komando atau berhubungan seÂcara langsung dengan ISIS?Kalau toh tidak secara langÂsung, mereka mengidentikkan diri dengan ISIS itu.
Maksud anda?Mereka tidak perlu harus berÂgabung ke sana, lewat Medsos (media sosial) mereka bisa melakukan radikalisasi. Lewat medsos-medsos. Sehingga banÂyak, kadang-kadang satu orang saja juga bisa melakukan.
Contohnya?Seperti contoh kasus di Tangerang itu, penyerangan polisi di Tangerang.
Artinya?Bahwa kelompok-kelompok kecil pecahan dari JI, JAT, NIIitu sekarang sudah tidak terikat dengan kelompok lamanya. Mereka mengikatkan diri kepada ISIS(Negara Islam) itu dan bisa saja mereka membuat nama-nama baru.
Kenapa sekarang pelaku teror justru dilakukan oleh kalangan wanita?Penyamarannya lebih bagus, apalagi berbusana seperti orang Arab. Gampang sekali meÂnyembunyikan bom di dalam badannya.
Selain itu?Dan biasanya petugas agak lengah, kendur, kalau (mengÂhadapi) perempuan, pemerikÂsaan di pintu-pintu masuk lebih kendur.
Sebelumnya perempuan meÂmang ikut juga dilibatkan sebaÂgai pelaku bom bunuh diri?Ada rencana untuk menjadikan 'pengantin' dari kalangan peremÂpuan, tapi belum sampai sejauh persiapan sekarang ini. ***