Berita

Foto/Net

Wawancara

WAWANCARA

Brigjen Suntana: Saat Sidang Ahok, Kami Siapkan Pengamanan Memadai Untuk Objek Vital Dan Perkantoran

SELASA, 13 DESEMBER 2016 | 10:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Hari ini Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat sebagai terdakwa kasus penistaan agama.  

Kepolisian menyiapkan pengaman khusus mengingat ka­sus Ahok ini menyedot perhatian publik. Pastinya ruangan sidang akan disterilisasi terlebih dulu, masyarakat yang ingin menyak­sikan dari dekat sidang itu akan diperiksa secara ketat.

Seperti apa persiapan penga­man yang dilakukan oleh pers­onel Polda Metro Jaya, berikut keterangaan Wakapolda Brigjen Sutana;


Berapa kapasitas ruang sidang yang akan digunakan nanti?
Ruang sidangnya hanya me­nampung 50-60 orang.

Kecil sekali?
Memang. Karena keterbatasan ruang ini, maka kami mohon kerja sama dari masyarakat dan juga teman-teman media. Mohon ikuti aturan biar sidang bisa berlangsung dengan tertib, dan nyaman.

Apakah pengunjung sidang akan dibatasi?
Tidak, selama ruang sidang masih muat, masyarakat bisa be­bas masuk. Namanya juga sidang terbuka untuk umum. Tapi kalau sudah tidak mencukupi, terpaksa tidak diperbolehkan lagi.

Lalu pengunjung yang tidak bisa masuk harus bagaima­na?
Karena ruang terbatas, pihak PN akan memasang layar monitor agar bisa dilihat masyarakat.

Apa cukup hanya dengan layar itu, kasus ini kan men­jadi sorotan orang banyak?
Kalau membeludak ruangannya, nanti di lapangan ada pengaturan-pengaturan oleh petugas. Makanya kami mohon mengikuti aturan yang tujuannya agar semua berjalan tertib.

Mengingat tingginya animo masyarakat, apakah akan ada pengamanan khusus di ruang sidang?
Kami akan melakukan ster­ilisasi di ruang sidang. Karena di ruang persidangan pun polisi tidak boleh membawa senjata, tentunya nanti yang masuk akan kita cek jangan sampai ada yang membawa senjata tajam. Kami akan melakukan pemeriksaan menggunakan metal detector. Ini dilakukan untuk berikan kenyamanan.

Sebelumnya kan polisi sem­pat memberikan alternatif ru­ang sidang di Cibubur, kenapa tidak di sana saja?
Kalau sudah di ranah per­sidangan semua wewenang pengadilan. Kepolisian hanya menyesuaikan dengan rencana pengadilan untuk menyeleng­garakan di mana pun sidangnya. Prinsip kami hanya akan melak­sanakan pengamanan secara maksimal, itu saja.

Lokasi PN Jakarta Pusat itu kan dekat dengan objek vital, apa tidak khawatir terjadi chaos?
Yang namanya potensi ba­haya terhadap objek vital itu pasti ada. Untuk itu objek vi­tal selalu kami jaga. Begitu juga saat sidang nanti. Kami akan siapkan pengamanan yang memadai untuk objek vital, perkantoran, dan sentra-sentra ekonomi yang berada di sekitar pengadilan.

Tingginya perhatian terh­adap kasus ini praktis publik bakal membanjiri PN Jakpus. Kepolisian sudah menyiap­kan rencana rekayasa lalu lintas?
Tentu mereka akan berada di luar, sehingga alih arus la­lin akan dilakukan. Tapi se­maksimal mungkin memohon masyarakat tidak menghambat arus lalu lintas karena meng­ganggu orang yang bekerja dan lain-lain. Khususnya untuk busway kita pastikan berjalan normal seperti biasa, karena orang yang bekerja harus bisa kita akomodir dan melaksanakan kegiatan seperti biasa.

Untuk kantong parkir ba­gaimana?
Kami sudah menyiapkan kan­tong parkir untuk pengunjung sidang, ada empat titik kantong parkir di dekat gedung pengadi­lan yang kita siapkan, yaitu hal­aman eks gedung Kejaksan, di depan toko buah, sekitar menara tower, dan satu lajur sepanjang Jalan Gajah Mada jika diperlu­kan (situasional). Warga yang membawa kendaraan, mohon memarkirkan kendaraannya di titik-titik yang telah disediakan. Begitu juga dengan media, mo­hon koordinasi dengan petugas, jangan sampai ganggu mobil­isasi besok.

Imbauan polisi kepada masyarakat terkait sidang perdana ini?
Kami dari pihak Kepolisian mengimbau masyarakat untuk menaati peraturan. Karena ini sidang terbuka, masyarakat bebas untuk hadir. Namun ada peraturan yang disepakati oleh Ketua PN demi keamanan semua pihak.  ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya