Berita

Foto: Istana Presiden

Politik

Apa Yang Diharapkan Jokowi Dari 300 Orang Terkaya?

SABTU, 10 DESEMBER 2016 | 07:06 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pelaksanaan kebijakan amnesti pajak periode pertama yang berakhir pada 30 September 2016 berhasil menghimpun dana tebusan sebesar Rp 93,2 triliun dari para wajib pajak.

Meski demikian, perlu diakui bahwa keikutsertaan para Wajib Pajak Besar (Prominen) dalam program tersebut masih terbilang minim.

Karenanya, Presiden Joko Widodo kembali melakukan sosialisasi kebijakan amnesti pajak di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat malam (9/12).


"Malam ini dikhususkan kepada mereka yang dikategorikan dalam 500 wajib pajak prominen. Yang kita sebut prominen itu adalah mereka yang masuk dalam 242 wajib pajak yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes dan Globe Asia tahun 2015," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani, usai mendampingi Presiden.

Kurang lebih ada 300 wajib pajak prominen diminta hadir oleh Presiden untuk mendengarkan sosialisasi amnesti pajak periode kedua yang disampaikan oleh Menteri Keuangan. Periode kedua dari program itu sendiri akan berakhir pada akhir Desember 2016 ini.

"Untuk tahap kedua ini hingga tanggal 31 Desember jam tiga sore," imbuh Sri Mulyani.

Hingga saat ini, jumlah uang tebusan yang berhasil dihimpun dalam program tersebut ialah sebesar Rp 100,5 triliun. Angka ini masih jauh dibandingkan dengan jumlah peserta wajib pajak dan total harta yang dideklarasikan.

"Jadi totalnya yang sekarang ikut tax amnesty baru 2,4 persen dari total wajib pajak dengan harta yang dideklarasikan mencapai Rp 3.988 triliun," terang Sri Mulyani.

Presiden Jokowi berharap agar antusiasme dan kesadaran para wajib pajak terutama wajib pajak prominen, bisa meningkat sebelum memasuki periode ketiga atau terakhir yaitu 1 Januari sampai dengan 31 Maret,

"Kita berharap tentu pada dua minggu ke depan tingkat kepesertaan akan meningkat seperti yang terjadi pada bulan September yang lalu, dan kemudian kita akan memasuki tax amnesty periode terakhir," tutup Sri Mulyani. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya