Berita

Ryaas Rasyid/Net

Bisnis

Ryaas Rasyid: Mungkin Pinjaman Indonesia Semuanya Berasal Dari China

SELASA, 06 DESEMBER 2016 | 23:35 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

. Pemerintah Indonesia berencana menggunakan mata uang China, Yuan sebagai tolak ukur nilai tukar Rupiah. Pasalnya, pemerintah saat ini menilai China merupakan mitra terbesar Indonesia dalam perdagangan.

Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Ryaas Rasyid menanggapinya dengan dingin.

"Kan biasa Indonesia mau cari yang rumit hitungnya ya nggak apa-apa. Sekali-kali cari yang rumit," ungkapnya di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (6/12).


Padahal, menurutnya selama ini pinjaman-pinjaman Indonesia kepada pihak asing masih menggunakan mata uang dolar AS.

Lebih lanjut Ryaas mengatakan mungkin saja saat ini pinjaman untuk Indonesia semuanya berasal dari China. Sehingga, pemerintah ingin menggunakan mata uang Yuan sebagai tolak ukurnya.

"Ya siapa tau sekarang pinjaman semua dari China lalu makanya pakai mata uang China, makanya terserah aja," tandasnya.

Meski begitu dirinya menegaskan, Indonesia tetap harus menggunakan mata uang yang berlaku di suatu negara ketika melakukan pinjaman.

"Ya tetap anda kan kalau mau pinjam ke negara dengan mata uang dolar ya bayarnya dolar, selama ini dolar kan menjadi standar, kalau anda pinjam ke negara Eropa ya bayar pakai Euro yang Amerika pakai dolar yang Jepang pakai Yen bisa aja. Tapi itu kan rumit sekali menghitungnya setiap mau bayar cicilan hutang dan segala macam. Kalau pakai dolar kan satu mata uang yang anda jadikan acuan untuk bayar," bebernya.

Sebelumya, Presdien Joko Widodo mengatakan sudah saatnya nilai tukar rupiah diukur menggunakan mata uang Yuan. Hal tersebut dikarenakan China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia saat ini dengan total ekspor mencapai 15 persen. [rus]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya