Berita

Foto/Net

Hukum

Pasukan Berani Mati Ancam Adili Ahok, Jika...

KAMIS, 01 DESEMBER 2016 | 09:13 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Aksi Bela Islam akan memasuki edisi ketiga pada Jumat besok (2/12), atau "Aksi 212".

Aksi ini adalah menuntut agar Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang sudah ditetapkan jadi tersangka kasus penodaan agama "Al-Maidah 51", agar segera ditahan.

"Kami selama 2 bulan lebih ini sudah sangat bersabar mengikuti perintah dan arahan para kiai, ulama dan habaib yang mempercayakan semua proses hukum Ahok kepada penegak hukum," kata Koordinator Pusat Pasukan Berani Mati Adili Ahok Penista Al-Qura'an, Gusrin Lessy, Kamis (1/12).


Namun hingga kini, lanjut Gusrin, aspirasi ratusan juta umat Islam di berbagai daerah dalam aksi-aksi yang menuntut Ahok segera ditangkap tidak juga digubris oleh penegak hukum.

Bahkan, Presiden Jokowi malah sibuk menggalang dukungan dengan mengumpulkan ulama, menyambangi pasukan khusus TNI dan Polri untuk "menyelamatkan" Ahok yang sekaligus menyelamatkan kekuasaannya dari gelombang desakan umat Islam yang mulai menyenggol ke Istana.

"Siapa sebenarnya Ahok ini sehingga pembelaan Jokowi begitu membabi buta kepadanya," uajar Gusrin dalam rilisnya.

Kemudian umat Islam malah dituduh hendak makar, dituduh anti kebhinekaan, anti Pancasila, intoleran dan pemecah belah NKRI. Menurutnya, hal ini sangat menyakitkan perasaan dan hati umat Islam.

"Di satu sisi Ahok yang memulai masalah dengan ucapan penistaan Al-Qura'an dan menghina ulama tidak ditangkap, malah lewat jejaring kekuasaannya, menebar provokasi dengan aksi bhineka tunggal ika yang nyatanya gagal total dan tidak mendapat dukungan rakyat," papar Gusrin.

Jelas dia, sabar itu ada batasnya, republik ini juga tidak akan merdeka jika anak-anak muda tidak mendesak dan memaksa kaum tua.

"Maka dari itu kami ingatkan sekali lagi, Pasukan Berani Mati Adili Ahok Penista Al Qura'an akan bertindak sendiri jika paska Aksi Bela Islam III, Ahok belum juga ditangkap," tegas Gusrin tanpa merinci. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya