Berita

Rachmawati Soekarnoputri/net

Politik

Putri Bung Karno Kritik Aksi-aksi Massal Yang Membodohi Publik

RABU, 30 NOVEMBER 2016 | 12:12 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pengertian aksi massal berbeda dengan aksi massa. Aksi massal adalah pengerahan sekelompok orang untuk tujuan pamer kekuatan. Sedangkan massa aksi bergerak dengan kesadaran akan tuntutan subyektif dengan keadaan obyektif.

Demikian disampaikan politikus senior, Rachmawati Soekarnoputri, menanggapi ramainya demonstrasi akhir-akhir ini yang membawa tuntutan kepada pemerintahan Joko Widodo.

"Massa aksi digerakkan realita kesenjangan sosial antara yang miskin dan kaya, jurang sangat lebar dan 90 persen kekayaan alam dikuasai oleh kelompok konglomerat dan kapitalis," kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.


Putri kandung Bung Karno ini mengatakan, rakyat marhaen yang masih memiliki alat produksi dan kelas proletar masih membutuhkan pergerakan massa aksi. Hal tersebut disebabkan realitas bumi nusantara dikuasai kaum kapitalis.

Namun dia mengeritik usaha aksi orang-orang tertentu yang membawa slogan-slogan kosong tentang persatuan dan kebhinnekaan, padahal ada agenda mengamankan kepentingan politik yang diusungnya. Dia tidak menyebut persis aksi mana yang ia maksudkan, namun aksi-aksi itu hanya layak disebut aksi massal.

"Monolog tentang Pancasila, NKRI, Bhinneka hanya fatamorgana, hanya mimpi kosong. Hanya pembodohan publik dalam bentuk aksi masal insidentil bukan solusi," tegasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya