Badan Koordinasi Kekeluargaan dan Kesejahteraan (BK3) Sumatera Utara menganggap nilai sejarah sebagai salah satu pilar penting benteng ketahanan bangsa.
Hal tersebut langsung disampaikan oleh Koordinator BK3 Sumut, Ahmad Arief Tarigan, kepada MedanBagus.com, Selasa (29/11).
"Nilai sejarah itu selalu aktual dari masa ke masa. Sejarah bukan melulu tentang masa lalu tetapi bagaimana makna peristiwa sejarah itu bermanfaat dan berdayaguna di kehidupan sosial hari ini," katanya.
Arief menjelaskan, sejarah dan bangsa memiliki koneksi erat hingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
"Pendirian bangsa, bermula dari berbagai komponen atau unit masyarakat sosial. Artinya, bangsa tak serta-merta meminggirkan atau malah menegasikan komponen masyarakat tersebut, masyarakat adat Nusantara misalnya," jelasnya.
Pola pikir yang menganggap bahwa sejarah dan bangsa merupakan hal yang dapat dipisahkan, dapat diluruskan dengan menguatkan masyarakat adat Nusantara sebagai elemen penting ketahanan bangsa.
"Cara berpikir yang selalu menganggap masyarakat adat Nusantara sebagai inferior dari konteks kebangsaan itu mesti kembali diluruskan. Penguatan masyarakat adat Nusantara penting untuk dilakukan. Salah satunya dengan menggali, mendokumentasikan, dan menyebarluaskan sejarah masyarakat adat Nusantara," ujar Arief.
Oleh karena itu, BK3 Sumut menyatakan peduli untuk mendampingi dan memperkuat aktualisasi nilai sejarah masyarakat adat Nusantara.
"BK3 Sumut mendampingi dan memperkuat aktualisasi nilai sejarah masyarakat adat Nusantara sebagai salah satu kontribusi nyata pada penguatan bela bangsa. Salah satu hal konkret yang dilakukan BK3 sumut adalah pendampingan masyarakat adat Urung Senembah yang eksistensinya di Sumatera Utara, khususnya eks Sumatera Timur terekam dalam catatan sejarah," demikian Arief.
[ald]