Berita

Danny Pomanto/Dok

Hukum

Cerita Danny Pomanto Lawan Koruptor, Didemo Sampai Dilempari Batu

SELASA, 29 NOVEMBER 2016 | 16:40 WIB | LAPORAN:

Untuk memerangi korupsi bukan saja diperlukan seorang pemimpin yang pintar, tapi juga punya kepemimpinan kuat serta tidak takut menghadapi perlawanan yang tidak pernah berhenti.

Berdasarkan pengalamannya memimpin kota Makassar, Danny Pomanto mengakui betapa keras perlawanan para koruptor dengan berbagai cara, bahkan intimidatif.

"Di awal menjabat, saya dulu misalnya mengaudit truk sampah. Kalau dihitung mereka seakan mengisi bensin tiap jam dan mengganti oli tiap hari. Lalu kita bereskan hal ini. Namun kemudian ada perlawanan, mereka menumpahkan sampah di jalanan," tutur Danny saat berbagi pengalaman dalam acara 'Diskusi Tematik Melawan Korupsi Melalui Pencegahan dan Pengendalian Konflik Kepentingan di Sektor Pendidikan dan Kesehatan," di kampus Bina Nusantara, Jakarta Barat, Selasa (29/11).


Perlawanan juga diterimanya saat membenahi sektor pendidikan. Sebelumnya dia memperoleh data bahwa untuk menduduki jabatan kepala sekolah perlu membayar Rp 70 juta. Sejumlah sekolah juga melakukan pungutan dan sejumlah penyimpangan lainnya. Untuk membenahi, ia mencopot banyak kepsek, termasuk di sekolah-sekolah favorit di Makassar.

"Rupanya pembenahan yang dilakukan ini diikuti oleh demonstrasi siswa dengan tidak mau masuk kelas. Setelah kami telusuri rupanya guru ikut terlibat menggerakkan siswa. Akhirnya kita beri peringatan jika ada kelas yang masih demo, maka guru kelas akan dipindahkan ke pulau. Besoknya langsung tidak ada demo," ulas Danny.
 
Tak berhenti disitu saja, rumah dinasnya bahkan pernah dilempari batu. Dari pengalaman tersebut, Danny mengakui bahwa tidak mudah untuk memberantas korupsi, tapi bukan berarti harus mundur.

Dirinya juga bisa saja tersangkut korupsi jika sejak awal menjabat tidak hati-hati dalam mengemban tugas. Jaringan koruptor di pemerintahan itu seperti kartel.
 
"Ibaratnya, saat kita jadi walikota kita disuguhi kopi, tapi tidak tahu itu kopi beneran atau campuran tanah. Maka kita perlu aduk dulu, jangan sampai kita seminum sesuatu yang sebenarnya racun," tambah Danny.

Makanya sejak awal dia sudah mendeklarasikan diri antikorupsi agar jajaran pejabat di bawahnya mengetahui visi walikota. Namun hal itu bukan lantas membuat para oknum pejabat yang sebelumnya sudah biasa korup sadar berbenah diri.

Kebijakan dia lainnya dengan memilih pejabat lain lewat lelang jabatan.

Hal senada juga diutarakan dosen Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta, Putra Perdana Ahmad Saifullo. Ia pun melihat korupsi sebagai kejahatan yang terorganisir, maka layak masuk dalam kategori extra ordinary crime. Ada empat indikator yang melekat pada extra ordinary crime, yaitu kejahatan dilakukan secara orgaisasi yang sistematis dan menggunakan modus canggih.

"Korupsi juga selalu terkait dengan kekuasaan serta berhubungan dengan nasib orang banyak karena selalu menggunakan dana yang seharusnya bisa memberi manfaat ke banyak orang,” ujar Putra.

Putra berharap agar semua orang harus hati-hati dengan korupsi, karena semua orang bisa tersangkut masalah ini. Dia mencontohkan banyak guru besar, dosen teladan, hingga pakar hukum pidana malah masuk penjara gara-gara korupsi.[wid]

 

 
 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya