Berita

Sukanto Tanoto/Net

Hukum

Dicurigai, Ada Intervensi Politik Di Balik Kasus Asian Agri

Tim Saber Pungli Disuruh Turun Tangan
SENIN, 28 NOVEMBER 2016 | 22:07 WIB | LAPORAN:

Kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) di bawah kepemimpinan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo makin melemah. Kinerja Korps Adhyaksa itu mulai melempem karena diduga terlalu dicampuri oleh kuasa politik.

Hal itu dikatakan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi di Jakarta, Senin (28/11).

Menurut dia, salah satu yang menjadi sorotan adalah kinerja Kejagung dalam pemberantasan korupsi. Kejagung dicap sering diwarnai intervensi.


"Banyak kasus mangkrak di kejaksaan. Ada dugaan penanganan kasus korupsi sengaja menyasar orang tertentu. Tim Saber Pungli harus menindaklanjuti kenapa mangkrak,’’ jelas Adhie.

Mantan Juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyinggung penuntasan kasus penggelapan pajak PT Asian Agri Group (AAG). Kasus penyelesaian penggelapan pajak perusahaan milik taipan Sukanto Tanoto yang sudah berjalan sejak tahun 2007. Dalam kasus ini baru satu yang dijatuhi hukuman pidana, yakni Tax Manager AAG, Suwir Laut yang divonis 2 tahun penjara dan dengan percobaan tiga tahun.

Sedangkan, delapan tersangka lainnya Eddy, Linda, Direktur Asian Agri Tio Bio Kok alias Kevin Tio, Willihar Tamba, Laksamana Adiyaksa dan Semion Tarigan, serta Direktur PT Tunggal Yunus Estate dan PT Mitra Unggul Pusaka, Andrian masih bebas.

Adhie menambahkan, latar belakang Prasetyo sebagai politisi sejak awal memang menimbulkan kekhawatiran atas idenpendensinya dalam menangani kasus.

"Kejaksaan rawan adanya intervensi politik atau kepentingan politik dalam proses penanganan hukumnya. Dugaan untuk menghentikan atau mempetieskan kasus atau menuntut ringan pelaku dimungkinkan terjadi," tegasnya.

Selain kasus-kasus mangkrak, jaksa nakal dianggap sebagai bukti reformasi birokrasi di intern‎ Kejaksaan tidak dilakukan. Adhie ‎mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didirikan karena saat itu Kepolisian dan Kejaksaan tidak maksimal dalam penegakan hukum.

Namun, lanjut dia, dibanding kejaksaan, kepolisian yang berusaha membenahi diri atas keberadaan KPK tersebut. Indikasinya, kepolisian memiliki tim anti korupsi yang canggih.

‎”Yang belum bergerak ini kan justru kejaksaan, makin lemah, makin lemah, dan makin mudah terperdaya dengan situasi sekarang ini, jadi belum ada evaluasi,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, selama ini pula tidak ada review kinerja kejaksaan. ‎"Jadi menurut saya harusnya kejaksaan juga melakukan reformasi, menjalankan kembali ke khitahnya, ideologi kejaksaan dalam penegakan hukum dan tidak menjadi bagian dari permainan penegakan hukum,” katanya.

Sebelumnya, dua tahun memimpin Kejaksaan Agung, Indonesia Corruption Watch (ICW) memberikan rapor merah kepada M Prasetyo. Kinerja "politisi Partai Nasdem" itu sangat buruk dalam pemberantasan korupsi.

Dalam catatan ICW, sepanjang Prasetyo memimpin, Kejaksaan Agung hanya menangani 24 kasus korupsi dengan jumlah tersangka 79 orang. Dari 24 kasus tersebut, sekitar 67 persen atau 16 kasus korupsi masih di tingkat penyidikan. Sedangkan kasus yang naik ke penuntutan hanya sekitar 33 persen atau sebanyak 8 kasus korupsi. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya