Berita

Nurdin Halid/Net

Wawancara

WAWANCARA

Nurdin Halid: Novanto Ketua DPR Lagi Tak Akan Bikin Kegaduhan

SABTU, 26 NOVEMBER 2016 | 09:01 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Lewat rapat pleno pada hari Senin (21/11), DPP Partai Golkar memu­tuskan secara aklamasi mengajukan ketua um­umnya, Setya Novanto sebagai ketua DPR, menggeser posisi yang saat ini diduduki Ade Komarudin.

Golkar berharap proses per­gantian ini tuntas dalam dua pekan. Maka jalan ke arah itu pun terus digeber. Elite Golkar langsung rapat dengan Fraksi Partai Golkar. Kemarin, secara resmi DPP Partai Golkar dan Fraksi Partai Golkar mengirim­kan secara resmi pergantian ketua DPR itu ke pimpinan DPR. Mekanismenya memang seperti itu. Setelah itu pimpinan DPR rapat, lalu dibawa ke Badan Musyawarah, lalu diparipurnakan.

Kenapa Golkar mengganti ketua DPR? Kepada Rakyat Merdeka, Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid bicara blak-blakan. Berikut kutipannya:


Sejak kapan muncul ide Novanto jadi ketua DPR lagi?
Begini ya, yang pertama yang harus saya jelaskan Pak Novanto sejak terpilih menjadi ketua umum tak pernah berambisi, tak pernah punya nafsu dan kasak-kusuk agar dirinya bisa kem­bali menjadi ketua DPR. Beliau sejak terpilih menjadi ketum terus melakukan konsolidasi ke daerah-daerah, dan hasilnya Alhamdulillah sekarang Golkar semakin solid, bahkan di bebera­pa survei Golkar sudah berada di posisi kedua sekarang ini.

Lalu siapa yang punya andil besar mengajukan Novanto jadi ketua DPR?
Bagi kami, pengurus dan kader di seluruh Indonesia, ketum itu simbol partai yang harus dijaga karena dia adalah marwah dan wibawa partai.

Sebelumnya, tentu publik sudah tahu bagaimana beratnya ketum kami selalu dikaitkan dengan kasus "papa minta sa­ham" yang dilaporkan sau­dara Sudirman Said ke Badan Kehormatan DPR.

Belakangan, Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa dokumen yang dijadikan bahan persidangan di MKD itu tak bisa dijadikan alat bukti hukum alias ilegal, lalu kemudian MKD juga menggelar sidang untuk mengembalikan nama baik, har­kat dan martabat Pak Novanto terkait kasus itu.

Nama baik Novanto sudah dipulihkan, apa belum cukup bagi Golkar?

Bagi kami, dengan kembal­inya Pak Novanto sebagai ketua DPRmerupakan cara yang pas untuk mengembalikan nama baik, wibawa dan martabat Pak Novanto.

Biar rakyat di seluruh Indonesia, juga kader-kader kami di pusat dan daerah tahu, bahwa Pak Novanto sama sekali tidak bersalah dalam kasus "papa minta saham" itu. Sehingga kasus itu tak bisa lagi dipakai alasan lawan-lawan politik un­tuk mendiskreditkan Golkar juga ketum kami.

Tidak ada alasan politis di balik keputusan itu, mis­alnya menyingkirkan Ade Komarudin yang di Munas lalu jadi lawan Novanto?
Oh tidak ada alasan seperti itu. Alasan kami ya itu tadi hanya satu: mengembalikan nama baik pa Novanto sebagai simbol partai. Bagi kami, saudara Ade juga kader terbaik, tidak ada kes­alahan yang membuat Ade harus diganti, tapi sebagai kader Ade pasti memahami kondisi ini.

Anda yakin Ade tak akan melawan?
Saya yakin, saudara Ade bisa memahami alasan dan kondisi ini.

Apa ada intervensi dari pihak lain, misalnya pemer­intah?
Saat Pak Jokowi ketemu den­gan Pak Novanto, kepada media Pak Jokowi menyatakan tidak ikut campur, soal ini urusan­nya Golkar. Dan, saya pastikan tidak ada intervensi apapun dari siapapun di luar Golkar yang pengaruhi keputusan ini.

Ada yang takut, pergantian ini akan bikin gaduh... Anda setuju?
Tidak akan bikin gaduh. Ini kan konstitusional, ada aturan­nya. Tidak ada UU yang kita langgar. Jadi normal-normal saja.

Sebaliknya ini akan gaduh kalau teman-teman di Senayan yang bikin gaduh. Tapi saya yakin, teman-teman dari fraksi lain juga bisa memahami hal ini. Jadi tidak mungkin mereka akan bikin kegaduhan.

Oya, Anda terlihat kemarin ke Istana, apa yang dibicara­kan dengan Jokowi?
Saya melanjutkan apa yang sudah dibicarakan Pak Novanto dengan Pak Jokowi. Seusai ber­temu Pak Jokowi, Pak Novanto selalu menyampaikan hasil pertemuannya ke kita di DPP, sehingga komunikasi kita begitu luwes di antara para pengurus.

Saat bertemu Novanto, Jokowi senang dengan dukungan Golkar. Respons Anda?

Ya kita bersyukur juga ke­hadiran Golkar dirasakan Pak Jokowi. Prinsipnya bagi kami, setelah Golkar menyatakan mendukung pemerintah dan mencapreskan Pak Jokowi di Pilpres 2019, kita akan all out mendukung, mensukseskan dan mengawal pemerintahan sampai tuntas, tanpa embel-embel apalagi syarat-syarat tertentu. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya