Berita

Thomas Lembong/Net

Paket Kebijakan Ekonomi Kepada 450 Pengusaha Jepang

SABTU, 26 NOVEMBER 2016 | 06:28 WIB | LAPORAN:

. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong aktif menyampaikan implementasi paket kebijakan ekonomi pemerintah RI. Diseminasi informasi tersebut dilakukan di hadapan 450 pengusaha Jepang yang hadir dalam kegiatan penandatanganan nota kesepahaman BKPM dengan SMBC (Sumitomo Mitsui Banking Corporation) di Tokyo, Kamis (24/11).

Thomas menyampaikan implementasi paket kebijakan ekonomi dilakukan pemerintah untuk mengupayakan keterbukaan dan peningkatan daya saing sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Paket kebijakan ekonomi seperti percepatan pelayanan perizinan mengenai deregulasi, perpajakan hingga tenaga kerja bertujuan meningkatkan daya saing bangsa," kayanya dalam keterangan resmi diterima, Sabtu (26/11).


Upaya melakukan diseminasi informasi terkait implementasi paket kebijakan ekonomi terus dilakukan  Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan memanfaatkan berbagai forum yang ada. Salah satu saluran  penyampaian tersebut, pertemuan dengan investor asing yang dilakukan dalam kunjungan Kepala BKPM ke luar negeri maupun dalam berbagai kesempatan dalam acara di Indonesia.

Menurut Tom, nota kesepahaman yang ditandatangani dengan SMBC tersebut bertujuan mengoptimalkan kerja sama BKPM dengan perbankan asing terutama dalam hal promosi investasi.

"Perjanjian tersebut diharapkan meningkatkan upaya pemerintah Indonesia meningkatkan realisasi investasi terutama dari Jepang," imbuhnya.

Penandatanganan tersebut dilakukan antara Kepala BKPM Thomas Lembong dengan President/CEO SMBC Takeshi Kunibe disaksikan oleh jajaran manajemen SMBC, pejabat kantor perwakilan BKPM di Tokyo serta perwakilan KBRI Tokyo.

SMBC merupakan bank terbesar nomor dua di Jepang dilihat dari besarnya aset dan memiliki jaringan dan klien bisnis yang memiliki investasi di seluruh dunia, utamanya di Indonesia.

Dari data BKPM realisasi investasi dari Jepang periode Januari-September 2016 mencapai USD 4,4 miliar terdiri dari 2.122 proyek. Posisi tersebut menempatkan Jepang berada dalam posisi kedua teratas dari daftar peringkat negara sumber investasi yang masuk ke Indonesia di bawah Singapura yang memimpin dengan jumlah investasi mencapai USD 7,12 miliar. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya