Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Komisi III: Kejagung Khawatir Informasi Korupsi Bocor Ke KPK

KAMIS, 24 NOVEMBER 2016 | 21:51 WIB | LAPORAN:

Operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim dari Kejaksaan agung terhadap Jaksa Penyidik Bidang Pidana Khusus Kejati Jawa Timur dinilai syarat kepentingan. Bagaimana tidak, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kabarnya juga akan melakukan OTT dengan barang bukti lebih dari Rp. 1,5 miliar itu.

Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Syafi'i mengakui jika menurut SOP, penangkapan yang dilakukan oleh Kejagung sebenarnya tidak ada masalah. Namun, politisi Partai Gerindra ini menyesalkan Kejagung yang masih saja melakukan OTT padahal yang bersangkutan sudah menjadi incaran komisi anti rasuah.

"Ya itu kan sudah menjadi wilayahnya KPK. Apalagi kalau KPK sudah memberikan isyarat itu dalam incaran dia kan. Jadi sekali lagi, sebenarnya tidak ada masalah siapapun yang duluan, ya toh. Tapi sebenarnya untuk lebih murni, itu bagusnya yang menanganinya di luar organisasi yang ditangkap. Nah ini ngapain internal oranisasi itu yang menangkap, karena kita khawatir ada konflik kepentingan, bisa aja konflik kepentingan," sesalnya ketika dihubungi, Kamis (24/11).


Pria yang akrab disapa Romo Syafi'i ini melihat adanya kekhawatiran Kejagung yang tak mau informasi soal korupsi di tubuh Korsp Adiyaksa bocor ke KPK.

"Mereka khawatir ‎bocor kalau yang menangani KPK, kan gitu. Maka sebelum KPK nangkap, mereka nangkap duluan. Jadi, sebenarnya harus ditangani KPK saja, ngapain dia buru-buru nangkap, gitu lho," ketusnya.

Lebih lanjut, anak buah Prabowo Subiyanto ini khawatir jika kasus itu ditangani oleh Kejagung, hukuman yang diberikan kepada pelaku hanya diberikan melalui pengadilan etik.

"‎Ya kalau sesama mereka memang harus secara etik. Kan Kejaksaan ga punya kewenangan menangani itu sebelum diselidiki dulu kan oleh KPK. Atau kalau secara proses biasa, itu kan harus dibawa ke kepolisian kan. Nah kalau sesama dia, itu kan hanya penyelesaian etik," tutupnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya