Peresmian dan pembukaan proyek Taman Borobudur diselenggarakan di Museum Etnologi Vatikan, pada Jumat lalu (18/11). Acara dihadiri lebih dari 60 tamu, dihadiri Gubernur Kota Vatikan, Kardinal Giuseppe Bertello, bersama Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya.
Dari Indonesia juga tampak hadir Menteri ESDM, Ignasius Jonan; Mantan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro; dan Dubes RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono.
Dalam sambutannya, Kardinal Bertello antara lain menyatakan, Vatikan memuji harmoni hubungan antar agama di Indonesia sehingga hubungan Indonesia-Takhta Suci dinilai sangat spesial. Terkait itu, pembangunan Taman Indonesia di Vatikan diharapkan menjadi "sarana dialog budaya" antara pihak Gereja Katolik dengan Indonesia.
Sedangkan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menekankan arti penting semboyan "Bineka Tunggal Ika" sebagai pondasi persatuan bangsa Indonesia. Menurutnya, meski Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, namun Indonesia benar-benar menghargai pentingnya harmoni di antara umat beragama. Hal ini secara simbolik ditunjukkan oleh letak Mesjid Agung Istiqlal yang bersebelahan dengan Gereja Kathedral di Jakarta.
Setelah kedua sambutan, acara dilanjutkan dengan pengguntingan pita merah putih dan diikuti penyerahan secara simbolis stupa Borobudur dari Menteri Pariwisata kepada Kardinal Bertello. Stupa ini terbuat dari bahan dasar alumunium yang disesuaikan dengan karakter batu candi. Stupa terpasang nantinya setinggi 3.6 m dengan diameter 3.8 m.
Dengan pembukaan proyek ini, pembangunan Taman Borobudur diharapkan dapat selesai akhir tahun ini.
Museum Etnologi Vatikan sendiri dikunjungi lebih 6 juta wisatawan setiap tahun. Nantinya, Taman Borobudur akan menjadi sarana yang efektif bagi promosi wisata Indonesia di Vatikan.
[ald]