Berita

Sulton Fatoni

Politik

Ketua PBNU Sayangkan Susi Bagi-bagi Ikan Bermasalah Ke Santri

SABTU, 19 NOVEMBER 2016 | 07:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, membagi-bagikan ikan hasil sitaan kepada para santri menuai protes dari petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Diberitakan media-media nasional, Susi membagikan  4,5 ton ikan beku makarel hasil sitaan impor ilegal kepada santri Pondok Modern Gontor Ponorogo pada Kamis lalu. Tujuan pembagian ikan itu adalah mengajak para santri semakin gemar mengonsumsi ikan. Ikan hasil sitaan itu juga akan diberikan kepada santri Pondok Tebu Ireng di Jombang.

Sayangnya, di mata Ketua PBNU, Sulton Fatoni, langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) itu perlu dipertanyakan. Alasannya, KKP mendistribusikan ikan yang status hukum Islamnya bermasalah.


"Saya mempertanyakan langkah Bu Susi mengapa yang dibagikan kepada para santri itu ikan hasil sitaan yang status hukum Islamnya bermasalah. Apa tidak ada dana pemerintah untuk pengadaan ikan yang legal bagi para santri?" kata Sulton, lewat pesan elektronik ke wartawan.

Menurut Sulton, meskipun dari sisi hukum positif KKP merasa berhak merampas ikan hasil tangkapan para pelanggar hukum, namun status kepemilikan pemerintah atas ikan hasil rampasan tersebut masih bermasalah jika dilihat dari perspektif hukum Islam.

"Saya sudah ingatkan medio Desember 2014 lalu melalui media massa bahwa konsep illegal fishing itu perlu dituntaskan dari perspektif Islamnya. Karena itu alangkah baiknya Bu Susi membagi-bagi ikan yang secara hukum Islam statusnya tidak bermasalah," tambah Sulton. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya