Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Pemerintah Jokowi Bohongi Rakyat Pakai Tax Amnesty

SELASA, 15 NOVEMBER 2016 | 10:39 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

SAAT ini Pemerintah Jokowi gencar melakukan kampanye agar masyarakat ikut dalam program tax amnesty.

Program ini konon katanya untuk memperoleh tambahan dana untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2016. Bahkan ada yang mengatakan program ini adalah sebuah bentuk nasionalisme ekonomi agar pemerintah tidak utang lagi.

Konon, Sejauh ini pemerintah mengklaim telah merealisasikan penerimaan sebesar Rp. 97 triliun dari tahap pertama program ini. Angka tersebut hasil dari denda 2 persen terhadap pengemplang pajak yang mendeklarasikan asetnya sedikitnya Rp 4850 triliun. Tidak hanya itu pemerintah mengklaim sebanyak Rp 135 triliun repatriasi asset dari luar negeri.


Benarkah penerimaan sebesar itu, benarkan deklarasi asset juga sebesar itu? benarkah repatrisasi sebesar itu? Jika melihat seluruh indikator makro ekonomi, pergerakan nilai tukar rupiah, bursa saham dll, semua yang diklaim pemerintah tidak masuk akal.

Pemerintah Jokowi telah membohongi rakyat pake tax amnesty. Program diduga hanyalah untuk menolong para penjahat, koruptor BLBI, penjahat narkoba, bandar prostitusi, bandar pencucian uang dan bandar uang palsu untuk mendapatkan legalisasi asset/kekayaan mereka.

Apa buktinya? Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa meskipun ada program tax amnesty namun penerimaan perpajakan tahun ini akan sama dengan tahun 2015 kemarin. Ini tidak masuk akal.

Mengapa karena pemerintah sendiri mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar rata rata 5,1 persen. Dengan demikian maka akan ada tambahan penerimaan pejak paling sedikit 5 persen dibandingkan tahun lalu. Ditambah lagi dengan tambahan penerimaan dari tax amnesty.

Bukti lainnya adalah pemerintah sampai dengan hari ini terus nerburu utang luar negeri.  Sampai dengan kuartal III tahun ini pemerintah telah menarik utang sangat besar. Pemerintah menarik utang melalui surat utang negara (SUN) sebesar Rp 191,2 trilun. Selain itu pemerintah telah menarik utang luar negeri sebesar Rp 232,2 triliun. Dengan demikian hingga kuartal tahun 2016 pemerintah telah menambah utang sebesar Rp 423,4 triliun.  

Berdasarkan sumber resmi bahwa tahun ini pemerintah akan menambah utang Rp 725 triliun untuk memenuhi kebutuhan anggaran tahun 2016. Angka yang sangat besar. Belum pernah pemerintahan sebelumnya mencetak utang sebesar itu hanya dalam setahun. Ini sama dengan kemampuan SBY mencetak utang selama lima tahun.

Bahkan pada tingkat kurs saat ini, nilai tersebut lebih besar dari utang pemerintahan Soeharto selama 30 tahun.

Dengan demikian prorgan tax amnesty yang sekarang dijalankan oleh pemerintah tidak memberi manfaat apa apa. Rakyat Indonesia dibohongi pake tax amnesty, sebuah legalsiasi asset para penjahat ekonomi dan criminal yang akan menjadikan negara Indonesia sebagai tempat berkumpulnya para kriminal kelas dunia. [***]

Penulis adalah peneliti Pusat Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya