Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Jokowi Harus Segera Antisipasi Exodus Petani Tiongkok

SABTU, 12 NOVEMBER 2016 | 10:18 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Ditangkapnya empat petani asal Tiongkok di Bogor, Jawa Barat beberapa hari yang lalu, sebenarnya telah  dipersiapkan secara matang oleh para investor asal Tiongkok, terutama yang ingin menguasai lahan pertanian di Indonesia.

Demikian diungkapkan analis ekonomi dan politik Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Sabtu (12/11).

Labor Institute Indonesia mencatat bahwa investor Tiongkok mulai melirik lahan pertanian di Indonesia melalui rencana penguasaan 50 ribu hectare persawahan di Kabupaten Subang, Jawa Barat pada tahun 2013 lalu. Kala itu Sub-Direktorat Optimalisasi Rehabilitasi dan Konservasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Kementerian Pertanian menyampaikan bahwa Liaoning Wufeng Agricultural bekerja sama dengan PT Amarat dari Malaysia dengan menggandeng perusahaan lokal PT Tri Indah Mandiri untuk mengembangkan pertanian terpadu di Subang.


Dari berbagai sumber yang dihimpun Labor Institute Indonesia, China's Liaoning Wufeng Agricultural adalah perusahaan pertanian terbesar di Tiongkok, yang didirikan pada tahun 2000, dimana saat ini memiliki 24 lahan pertanian dengan 2 ribu buruh tani yang berkantor di Propinsi Liaoning di Timur Laut Tiongkok. Saat ini investasi perusahaan Pertanian Tiongkok ini telah melakukan ekspansi di Thailand, Vietnam dan Kamboja. Perusahaan ini melakukan supply beras tersebut ke Tiongkok daratan.

Labor Institute Indonesia juga mencatat bahwa salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) akan melakukan impor cangkul dari negeri Tiongkok untuk didistribusikan di Indonesia. Bisa saja cangkul tersebut diperuntukkan bagi buruh tani Tiongkok yang akan berladang di negeri ini.

"Cangkulnya dulu, petaninya datang menyusul," kata Andy.

Menurut Andy, mata rantai penguasaan lahan pertanian Indonesia telah mereka mulai, yang kemudian menawarkan cangkul kepada BUMN yang selanjutnya mengirimkan secara diam-diam para petaninya ke berbagai lahan pertanian yang telah dikuasainya.

Andy menagaskan, Presiden Jokowi perlu segera mengantisipasi pendudukan lahan pertanian di Indonesia, sebagaimana yang telah ditemukan di Bogor, dan di Subang Jawa Barat, yang tidak tertutup kemungkinan ratusan ribu hektar lahan pertanian di Indonesia akan diduduki oleh Tiongkok.

"Jokowi dihimbau untuk tidak gampang memberikan izin investasi dan pembelian lahan terutama lahan pertanian bagi para investor khususnya Tiongkok yang dapat menjadi boomerang bagi Indonesia, terutama dalam hal pengentasan pengangguran dan mengancam eksistensi para buruh tani dan petani di Indonesia," tukasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya