Berita

Foto: Puspen TNI

Pertahanan

Perdana, Pasukan Khusus RI Dan Thailand Latihan Bersama Tumpas Terorisme

SABTU, 12 NOVEMBER 2016 | 08:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Latihan Bersama antara Pasukan Operasi Khusus TNI dengan Pasukan Counter Terrorism Operations Center (CTOC) Royal Thai Armed Force (RTAF), dengan sandi KRIS-I 2016, resmi dibuka di Lapangan Upacara Stand By Force, PMPPTNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/11).

Yang membuka adalah Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, diwakili Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa selaku Komandan Latihan, dan didampingi Director Of Special Operations Division Counter Terrorism Operations Center (CTOC) Colonel Voradorn Vorakitti Dechakorn.

Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, dalam amanatnya yang dibacakan Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan bahwa masyarakat dunia sedang menghadapi permasalahan serius tentang keamanan terkait dengan aksi terorisme. Aksi teroris telah menimbulkan berbagai dampak yang merugikan bagi eksistensi sebuah negara. Upaya penyebaran ideologi mereka yang berorientasi kepada penanaman pengaruh terhadap para simpatisannya perlu penanganan yang menyeluruh.
 

 
Lebih lanjut, Asops Panglima TNI menyampaikan bahwa melalui latihan bersama antara TNI dengan RTAF, kedua Angkatan Bersenjata akan mewujudkan kebersamaan untuk dapat menciptakan ketrampilan pasukan khusus yang prima dan siap setiap saat. 

"Sinergitas antara TNI dan RTAF kali ini menandai adanya hubungan militer yang lebih baik antara kedua bangsa, dan interaksi yang terjalin antara prajurit kedua negara diharapkan dapat menciptakan semangat persaudaraandan pertemanan yang sejati," ujarnya.
 
Menurut Mayjen TNI Agung Risdhianto, sejarah persahabatan antara Indonesia dan Thailand telah terjalin sejak lama. Thailand adalah salah satu rekan terpenting bagi Indonesia di kawasan AsiaTenggara.

"Latihan bersama ini merupakan sarana yang sangat baik dalam rangka meningkatkan hubungan kita, khususnya kerja sama militer bidang penanggulangan terorisme," katanya.
 
Diharapkan, lewat latihan bersama ini, kedua kesatuan khusus Indonesia dan Thailand dapat meningkatkan dan mengembangkan metode, strategi, teknik, taktik dan pendekatan dalam operasi penanggulangan terorisme.
 
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Kontingen Thailand Colonel Voradorn Vorakitti Dechakorn mengatakan, seiring dengan meningkatnya kualitas ancaman terorisme dewasa ini, maka satuan-satuan penanggulangan teror di seluruh dunia, khususnya Indonesia, telah menjalinhubungan erat dalam bentuk latihan yang direncanakan, disiapkan dan dilaksanakan secara detail dan berkelanjutan.

"Apabila terjadi ancaman terorismeyang mengancam kedaulatan dan melibatkan kepentingan kedua belah pihak, maka satuan-satuan penanggulangan teror di kedua negara dapat dikerahkan dengan cepat dan bekerjasama dengan baik," ujarnya.
 
Latma KRIS-1 2016 dilaksanakan mulai tanggal 11 sampai 18 November 2016, dan merupakan kali pertama bagi Pasukan Khusus TNI dan RTAF, dengan melibatkan unsur Pasukan Operasi Khusus TNI meliputi Satuan-81 Korps Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL dan Satuan Bravo ‘90 Korpaskhas TNI AU, serta CTOC Royal Thai Armed Force. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya