Berita

Basuki "Ahok" Purnama

Hukum

Kasus Ahok Bisa Naik Ke Penyidikan, Pasal-pasalnya Jelas

Tiga Kasus Bisa Jadi Yurisprudensi
SABTU, 12 NOVEMBER 2016 | 07:19 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kuasa hukum pelapor kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Jakarta non aktif, Basuki Purnama alias Ahok, berencana menghadap Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, pada Senin lusa (14/11).

Sebagai kuasa hukum dari Pelapor atas nama Habib Novel Bamukmin, advokat muda Habiburokhman menyatakan akan menyampaikan tiga hal pada kesempatan tersebut.

"Yang pertama, kami meminta agar Mabes Polri segera meningkatkan kasus dugaan penghinaan agama yang dilakukan oleh Ahok segera ditingkatkan ke penyidikan," ujar Habiburokhman dalam siaran persnya.


Menurut dia, dalam perkara ini sudah ada bukti yang cukup sesuai Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Penyidikan Pidana. Alat bukti tersebut berupa berupa laporan polisi dan lebih dari dua alat bukti yang sah yaitu rekaman video full version, keterangan saksi dari Pemprov DKI, keterangan Ahok sendiri yang saling sesuai satu sama lain bahwa memang dia menyampaikan pidato tersebut.

"Yang kedua, kami meminta agar Mabes Polri tidak bingung dalam menerapkan pasal pidana apa untuk memeriksa perkara ini," katanya.

Menurut nalar hukum yang wajar, perbuatan Ahok tersebut bisa dijerat dengan Pasal 156a huruf a KUHP, Pasal 156 KUHP dan Pasal 28 ayat (2) junto Pasal 45 ayat (2) UU 11/2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik secara alternatif.

Pasal 156a huruf a yang mengatur soal penghinaan terhadap agama bisa digunakan karena sudah ada sikap keagamaan MUI yang menyatakan perbuatan tersebut menghina ulama dan umat Islam, Pasal 156 yang mengatur soal pernyataan kebencian, permusuhan dan penghinaan terhadap golongan bisa digunakan karena yang dihina adalah orang yang menyampaikan Al Maidah yaitu ulama, sedangkan Pasal 28 ayat (2) junto Pasal 45 ayat (2) UU ITE bisa digunakan karena Ahok mengetahu pidatonya direkam dan di-upload oleh staf Pemprov DKI.

"Yang ketiga, kami akan menyampaikan tiga berkas salinan Putusan Pengadilan kasus penghinaan agama yang bisa dijadikan Yurisprudensi," jelasnya.

Tiga kasus tersebut adalah kasus Alexander Aan di Sumatera Barat yang dipidana Pengadilan Negeri Muaro karena membuat tulisan dan gambar yang menghina Nabi Muhammad, Kasus Arswendo Atmowiloto yang dipidana  PN Jakpus karena menghina Nabi Muhammad di media dan kasus Nanang Kurniawan yang dipidana PN Gresik  karena membuat sandal dengan motif lafal Allah.

"Dalam ketiga kasus yang sudah berkekuatan hukum tetap tersebut didengar keterangan Majelis Ulama sebagai rujukan,' tutup Habiburokhman. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya