Berita

Akbar Tanjung/Net

Politik

Akbar Tanjung: Istilah Akuisisi Tidak Cocok Di Dunia Politik

SABTU, 12 NOVEMBER 2016 | 04:14 WIB | LAPORAN:

. Politisi senior partai Golkar, Akbar Tandjung menyesalkan adanya istilah akuisisi di dunia politik. Menurut Wakil Dewan Kehormaran Golkar itu, istilah tersebut hanya cocok digunakan di dunia bisnis.

"Sekarang, partai sudah ada istilah akuisisi atau merger. Partai yang punya finansial bagus busa akuisisi partai lain, jadi dia bisa ikut pemilu. Itu kan familiar di dunia bisnis," ujar mantan menteri di rezim tiga presiden berbeda itu.

Hal itu disampaikan Akbar di acara Diskusi terbuka tentang RUU Penyelenggaraan Pemilu di Akbar Tandjung Institute (ATI), Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/10).


Menurut mantan Ketua Umum Golkar itu, praktek akuisisi sama saja menjualbelikan partai politik itu sendiri. Namun dirinya tidak dapat mencegah hal yang muncul di era reformasi tersebut. Apalagi banyak bermunculan partai politok baru sebagai bagian dari aktifitas demokrasi.

"Sistem politik itu memang dimungkinkan karena memang terbuka dan demokratis. Tapi, mana mungkin istilah akuisisi diterapkan ke politik. Sama saja membeli atau menguasai," paparnya.

Sebelumnya, Partai Islam, Damai, dan Aman (Idaman) berencana mengakuisisi partai lama yang berbadan hukum setelah dinyatakan tidak lolos oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Bahkan, Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama mengklaim telah bertemu dengan Menkumham Yasonna Laoly yang bersedia membantu proaes akuisisi Partainya. Menurut dia, ada 73 partai yang bisa diakuisisi, sehingga Partai Idaman bisa berbadan hukum.

"Kemarin saya sudah bertemu dengan Pak Menteri dalam rangka meminta penjelasan dan meminta pengarahan. Beliau mengarahkan agar kami melakukan akuisisi sebagaimana yang dilakukan Perindo. Sehingga kami bisa menjadi partai peserta pemilu 2019," ujarnya beberapa waktu lalu. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya