Berita

Bisnis

Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Tolak PGE Diakuisisi

KAMIS, 10 NOVEMBER 2016 | 20:12 WIB | LAPORAN:

Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk menggabungkan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan PT PLN (Persero) ditolak Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).

Presiden Serikat Pekerja Pertamina Geothermal Energy (PGE), Bagus Bramantio menegaskan, pengambilalihan PGE oleh pihak manapun, termasuk PLN, bukanlah solusi yang tepat untuk melakukan percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia.

"Karena tindakan tersebut merupakan bentuk un-bundling Pertamina dan upaya pengkerdilan bisnis Pertamina sebagai perusahaan yang sejak tahun 1974 sudah dan terus berkomitmen melakukan pengembangan panas bumi di Indonesia," terangnya dalam rilis.


Hal ini juga, lanjut dia, tidak akan mengakselerasi dan menambah kapasitas terpasang panas bumi yang telah direncanakan dan ditargetan oleh PGE sekitar 2.3 Gigawatt /GW pada tahun 2025 di Wilayah Kuasa Pengusahaan Panas Bumi (WKP Eksisting).

"Sehingga tindakan pengambilalihan PGE tersebut tidak akan mendukung pencapaian target bauran energi 2025 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah (target sekitar 7.2 GW)," ‎ujar Bagus.

Tindakan pengambilalihan tersebut justru, menurut dia, berpotensi mengakibatkan iklim investasi panas bumi menjadi tidak sehat sehingga kontraproduktif dengan semangat percepatan pengembangan panas bumi.

Penasehat FSPPB, Ugan Suganda menambahkan, pengambilalihan saham juga akan memicu potensi masalah hukum, di antaranya potensi terlepasnya 12 WKP Eksisting yang saat ini dikelola oleh PGE.

Akibatnya operasional pengembangan panas bumi pada WKP Eksisting menjadi terkendala dan bisa digugat oleh Kontraktor Kontrak Operasi Bersama.

FSPPB juga meminta Menteri BUMN Rini Soemarno segera mengambil tindakan atas penolakan mereka. Selama ini, Menteri Rini dinilai hanya memberikan penjelasan yang normatif sehingga belum memberi kepastian terkait rencana penggabungan PLN dan PGE.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya