Berita

Politik

Fahri Hamzah: Kedewasaan Berpolitik Elite AS Layak Ditiru

KAMIS, 10 NOVEMBER 2016 | 21:58 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku dirinya memantau dengan seksama peralihan kepemimpinan Presiden Amerika Serikat dari Barrack Obama ke Donald Trump.

Menurutnya, ada 3 peristiwa yang sangat penting. Pertama, pidato kemenangan Trump. Kedua, acceptance speech (pidato penerimaan) oleh Hillary Clinton. Ketiga, pidato transisi oleh Presiden Obama.

"Itu menarik sekali. Saya menikmati suatu negara yang dewasa dalam satu kampanye atau Pemilu yang paling ketat sepanjang sejarah Amerika, yang menang langsung mengatakan saya sekarang adalah Presiden bangsa Amerika bukan Presiden klok dan bersumpah menjadi Presiden bagi semua orang," kata Fahri mengulang pernyataan Trump saat berbincang dengan pers di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11).


Kemudian, lanjut dia, acceptance speech (pidato penerimaan) nya Hillary yang sangat luar biasa. Hillary menurutnya merupakan perempuan pertama yang pernah masuk nominasi setingkat itu. Hillary menghibur pemilihnya yang kecewa.

"Meski banyak demo di Amerika tapi itu dapat menyatukan kembali dan Hillary menjawab banyak persoalan transisi. Dia secara khusus juga mengimbau remaja-remaja putri dan pemula politik, berterimakasih telah menjadi jagoan kalian. Saya ingin berikan semangat agar remaja-remaja perempuan di AS punya harapan yang besar. Memang blm bisa pecah telor tapi saya yakin suatu hari akan ada perempuan yang bisa jadi presiden karena itu teruslah bermimpi," beber Fahri juga menirukan ucapan Hillarry.

Terakhir, pidato Obama yang menurutnya tidak kalah menarik. Padahal Obama, selama ini sampai masa kampanye pun sama sekali tidak mau menyebut nama Trump karena saking kesalnya.

"Tapi begitu sudah ada fakta kemenangan, Obama langsung berpidato bahwa timnya dan tim Presiden terpilih (Trump) sedang menyiapkan masa transisi dan akan meninggalkan kantor untuk presiden baru dengan keadaan baik agar Trump bisa bekerja dengan situasi yang lebih baik," tandasnya.

Semua pelajaran kedewasaan demokrasi tersebut menurut dia seharusnya bisa dijadikan pelajaran berharga untuk kedewasaan demokrasi di negeri ini, sehingga tidak perlu ada kegaduhan politik. Apalagi hanya Pilkada DKI Jakarta. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya