Berita

Khofifah Indar Parawansa/Net

Wawancara

WAWANCARA

Khofifah Indar Parawansa: Hanya KH As’ad Syamsul Yang Diberikan Gelar Pahlawan, Selebihnya Tanda Jasa

KAMIS, 10 NOVEMBER 2016 | 10:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Dari 11 nama calon pahlawan nasional yang diajukan ke Dewan Gelar, hanya almarhum KH As’ad Syamsul Arifin yang terpilih.

Selainpenganugrahan gelar pahlawan nasional, pemerintah juga mengganjar tanda kehor­matan Bintang Mahaputra, yaitu; almarhum Mayjen (Purn) Andi Mattalatta dan almarhum Letkol (Anumerta) Sroedji.

Penganugrahan gelar itu di­langsungkan di Istana Negara, Jakarta sehari sebelum peringa­tan Hari Pahlawan yang jatuh hari ini. Berikut ini penuturan Menteri Khofifah terkait pen­ganugrahan gelar pahlawan tahun ini;


Dari sebelas nama yang diajukan, kabarnya hanya satu nama yang diberi gelar pahlawan?
Iya, satu orang gelar pahla­wan, tiga orang maha putra utama. Gelar pahlawan diberi­kan kepada KH As'ad Syamsul Arifin. Sementara tanda jasa dan tanda kehormatan bintang Mahaputra kepada dua orang, yaitu Almarhum Mayjend TNI (Purn) Andi Mattalatta (Tokoh dari Sulawesi Selatan) dan Almarhum Letkol Inf (Anumerta) Sroedji (tokoh Jawa Timur).

Kenapa KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan Soeharto tidak masuk?

Kan itu dari Kementerian Sosial masih ke Dewan Gelar. Kemudian dari Dewan Gelar baru ke Presiden, gitu.

Pertimbangannya apa saja sehingga hanya KH As'ad Syamsul Arifin yang hanya diberi gelar pahlawan tahun ini?
Ya ndak tahu. Tapi 11 nama itu diajukan (termasuk Gus Dur), TP2GP (Tim Pengkaji, Peneliti Gelar Pusat).

Setiap tahun kita memperingati Hari Pahlawan sebenarnya apa sih pentingnya momen itu?
Iya, setiap 10 November kita memperingati Hari Pahlawan itu sebagai momen reflektif atas pengorbanan kusuma bangsa. Meminjam kata Bung Karno, semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berjuang. Berjuang mati-matian dengan penuh idealisme, dengan men­gutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Semangat membentuk dan mem­bangun negara.

Perlu diketahui, warisan ter­baik para pahlawan bangsa bu­kanlah politik ketakutan, tetapi politik harapan. Peringatan Hari Pahlawan harus mampu meng­gali apinya, bukan abunya.

Bagaimana kita mengaktu­alisasikan sikap nasionalisme kita saat ini?

Ketika kita bersaing dengan bangsa-bangsa lain, nasionalisme itu tetap harus dijaga, tapi tanpa harus bersikap anti asing. Karena kan sebetulnya kita independen, tetapi dalam posisi interdependensi.

Artinya?

Independensi itu dalam arti kemerdekaan, kita merdeka, berdaulat, mandiri, gotong royong, kan gitu visi dari pe­merintah ini. Kalau kita ber­daulat mandiri, berkepriba­dian dalam kegotongroyongan, tetapi bahwa kedaulatan kita, kemandirian kita harus disa­dari itu tetap dalam kerangka interdependensi.

Maka nasionalisme yang dibangun tetap dalam upaya untuk membangun kedaulatan dan kemandirian, tetapi tidak bersikap anti asing, karena inter­dependensi tadi. Kita perlu ek­spor, tapi kita juga perlu impor.

Terakhir, apa pesan anda dalam memperingati Hari Pahlawan tahun ini?

Pesan saya, sebagai bentuk penghargaan atas jasa pahlawan, marilah kita melakukan hening cipta serentak selama 60 detik, pada besok (hari ini) pukul 08.15 waktu setempat di mana pun berada.

Mari kita terus berjuang men­jadi pahlawan bagi diri kita sendiri, bagi lingkungan, bagi masyarakat, maupun pahlawan bagi negeri ini. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya