Khofifah Indar Parawansa/Net
Dari 11 nama calon pahlawan nasional yang diajukan ke Dewan Gelar, hanya almarhum KH As’ad Syamsul Arifin yang terpilih.
Selainpenganugrahan gelar pahlawan nasional, pemerintah juga mengganjar tanda kehorÂmatan Bintang Mahaputra, yaitu; almarhum Mayjen (Purn) Andi Mattalatta dan almarhum Letkol (Anumerta) Sroedji.
Penganugrahan gelar itu diÂlangsungkan di Istana Negara, Jakarta sehari sebelum peringaÂtan Hari Pahlawan yang jatuh hari ini. Berikut ini penuturan Menteri Khofifah terkait penÂganugrahan gelar pahlawan tahun ini;
Dari sebelas nama yang diajukan, kabarnya hanya satu nama yang diberi gelar pahlawan?Iya, satu orang gelar pahlaÂwan, tiga orang maha putra utama. Gelar pahlawan diberiÂkan kepada KH As'ad Syamsul Arifin. Sementara tanda jasa dan tanda kehormatan bintang Mahaputra kepada dua orang, yaitu Almarhum Mayjend TNI (Purn) Andi Mattalatta (Tokoh dari Sulawesi Selatan) dan Almarhum Letkol Inf (Anumerta) Sroedji (tokoh Jawa Timur).
Kenapa KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan Soeharto tidak masuk?Kan itu dari Kementerian Sosial masih ke Dewan Gelar. Kemudian dari Dewan Gelar baru ke Presiden, gitu.
Pertimbangannya apa saja sehingga hanya KH As'ad Syamsul Arifin yang hanya diberi gelar pahlawan tahun ini?Ya ndak tahu. Tapi 11 nama itu diajukan (termasuk Gus Dur), TP2GP (Tim Pengkaji, Peneliti Gelar Pusat).
Setiap tahun kita memperingati Hari Pahlawan sebenarnya apa sih pentingnya momen itu?Iya, setiap 10 November kita memperingati Hari Pahlawan itu sebagai momen reflektif atas pengorbanan kusuma bangsa. Meminjam kata Bung Karno, semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berjuang. Berjuang mati-matian dengan penuh idealisme, dengan menÂgutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Semangat membentuk dan memÂbangun negara.
Perlu diketahui, warisan terÂbaik para pahlawan bangsa buÂkanlah politik ketakutan, tetapi politik harapan. Peringatan Hari Pahlawan harus mampu mengÂgali apinya, bukan abunya.
Bagaimana kita mengaktuÂalisasikan sikap nasionalisme kita saat ini?Ketika kita bersaing dengan bangsa-bangsa lain, nasionalisme itu tetap harus dijaga, tapi tanpa harus bersikap anti asing. Karena kan sebetulnya kita independen, tetapi dalam posisi interdependensi.
Artinya?Independensi itu dalam arti kemerdekaan, kita merdeka, berdaulat, mandiri, gotong royong, kan gitu visi dari peÂmerintah ini. Kalau kita berÂdaulat mandiri, berkepribaÂdian dalam kegotongroyongan, tetapi bahwa kedaulatan kita, kemandirian kita harus disaÂdari itu tetap dalam kerangka interdependensi.
Maka nasionalisme yang dibangun tetap dalam upaya untuk membangun kedaulatan dan kemandirian, tetapi tidak bersikap anti asing, karena interÂdependensi tadi. Kita perlu ekÂspor, tapi kita juga perlu impor.
Terakhir, apa pesan anda dalam memperingati Hari Pahlawan tahun ini?Pesan saya, sebagai bentuk penghargaan atas jasa pahlawan, marilah kita melakukan hening cipta serentak selama 60 detik, pada besok (hari ini) pukul 08.15 waktu setempat di mana pun berada.
Mari kita terus berjuang menÂjadi pahlawan bagi diri kita sendiri, bagi lingkungan, bagi masyarakat, maupun pahlawan bagi negeri ini. ***