Berita

Net

Bisnis

Tahun Ini Pertamina Catat Laba Bersih USD 2,83 Miliar

SELASA, 08 NOVEMBER 2016 | 22:04 WIB | LAPORAN:

Hingga akhir triwulan III 2016, PT Pertamina telah membukukan laba bersih sebesar USD 2,83 miliar. Meningkat 209 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan laba bersih USD 914 juta. Laba diperoleh dari peningkatan kinerja operasi dan efisiensi dari berbagai inisiatif dan langkah terobosan yang dilakukan.

"Selama tiga triwulan 2016 laba bersih Pertamina mencapai USD 2,83 miliar. Walau menurun 16,8 persen (year on year) karena harga minyak mentah yang relatif lebih rendah. Pencapaian itu diraih karena Pertamina dapat meningkatkan kinerja operasi, dan efisiensi yang dilakukan berhasil memangkas biaya sekitar 27 persen selama sembilan bulan pertama tahun ini," jelas Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam keterangannya, Selasa (8/11).

Dia menjelaskan, untuk kinerja hulu pada periode tersebut mencapai 646.000 barel setara minyak per hari, yang terdiri 309.000 barel per hari minyak dan 1.953 mmscfd gas. Capaian ini juga meningkat 12,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 lalu. Sedangkan pencapaian produksi listrik panas bumi mencapai 2.233 GwH setara listrik.


Transportasi gas mencapai 393 BSCF dengan penjualan gas perusahaan mencapai 530 BBTU. Breakthrough Project 2016 yang ditargetkan mencapai USD 1,64 miliar hingga akhir tahun 2016 tercapai sebesar USD 1,643 miliar.  Capaian berasal dari efisiensi dan penciptaan nilai tambah serta proyek terobosan perusahaan.

"Dari sisi efisiensi biaya operasi hulu tercatat sebesar USD 834 juta yang menjadi penyokong utama bagi realisasi Breakthrough Project 2016. Ini merupakan strategi perusahaan untuk fokus pada lapangan-lapangan kerja yang memberikan dampak finansial besar bagi perusahaan," kata Dwi.

Selain itu, Pertamina juga berhasil menekan biaya pokok produksi kilang yang berada di kisaran 104,2 persen MOPS hingga September 2015, turun menjadi 98,2 persen dari periode yang sama tahun ini dan menjadikan harga produk kilang Pertamina lebih kompetitif. Yield valuable product kilang juga meningkat dari semula di kisaran 74,39 persen pada September 2015 yang menjadi menjadi 77,79 persen pada September tahun ini. Adapun, penjualan bahan bakar minyak (BBM) dan non BBM meningkat tipis dibandingkan tahun lalu.

"Penjualan BBM pada triwulan tiga 2016 mencapai 47,77 juta kiloloter. Naik tipis sekitar 4,3 persen dari 45,81 juta kiloliter pada periode yang sama," demikian Dwi. [wah] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya