Berita

Pesan Kunci

Mari Coba Memahami Jokowi Sekali Lagi

SENIN, 07 NOVEMBER 2016 | 07:50 WIB | OLEH: HENDRI SATRIO

MARI kita coba memahami Jokowi sekali lagi. Seingat saya ini adalah tulisan ketiga saya di kolom ini yang mengajak ‎pembaca untuk memahami Jokowi. Kali ini mari kita coba pahami pesan kunci Jokowi dalam 1 minggu terakhir, sejak komunikasi langkah kuda di hambalang hingga pidato dini hari tadi di Istana Negara (5/11).

Salah satu hasil survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang dirilis akhir Oktober 2016 lalu ‎mencatat 52% responden yang merupakan publik Jakarta berpendapat pada Pilkada Jakarta kali ini Jokowi berpihak. Mengapa Jokowi berpihak? Mungkin sebagian besar dari anda memiliki jawaban yang sama dengan saya. Ini hal pertama yang mesti kita pahami dari Jokowi.

Kunjungan Jokowi ke Prabowo di Hambalang langsung memicu perhatian publik. Lebih kurang 3 jam (termasuk perjalanan) Jokowi menemui mantan rivalnya di Pilpres lalu. Saat bertemu wartawan usai pertemuan, Jokowi tidak secara gamblang menjelaskan isi pertemuan tapi justru mengajak para tokoh untuk mendinginkan suasana. Sebuah kode yang membuat suhu politik justru tidak bertambah dingin. Mengapa Jokowi menyampaikan kode itu? Nah, mari kita coba pahami.


Saat aksi damai 4 November 2016 lalu, saya sempat sangat optimis bahwa Presiden Jokowi akan menemui para pendemo yang jumlahnya ratusan ribu itu. Saya optimis sebab Presiden kerap menerima kelompok masyarakat yang jumlahnya lebih kecil di Istana Negara. Jokowi sebelumnya mau menerima pelawak, buzzer media sosial dan elemen masyarakat lainnya. Tapi ternyata Presiden Jokowi yang memiliki citra paling dekat dengan rakyat itu enggan bertemu para pendemo itu. Mengapa Jokowi tidak mau menemui rakyatnya kemarin? Kita pun mesti coba memahami.

Saat dini hari tersiar kabar bahwa Presiden Jokowi akan menyampaikan pernyataan terkait demo 4 November 2016, saya kembali mempersiapkan energi untuk memahami. Ternyata betul, alih-alih mendapat penjelasan kenapa Jokowi enggan bertemu pendemo, Jokowi justru kembali melempar bola panas. Kali ini aktor politik langsung ditunjuk Jokowi sebagai penunggang kerusuhan di penghujung demo. Saya tertegun sejenak kemudian tersadar bahwa sekali lagi kita harus coba memahami Jokowi.

Tapi ada satu hal yang langsung membuat saya gagal paham‎ dan tidak ingin coba memahami, kenapa setelah Jokowi selesai bicara, Presiden minta Menseskab Pramono Anung menjelaskan bahwa dirinya ingin ke Istana tapi akses jalan tertutup. Nah, saya berpendapat penjelasan ini lucu. Ah, kita semua paham, tidak sulit bagi kepala negara untuk lewat. Bila jalan darat tidak bisa, kan negara ini pasti punya helikopter.

Entah berapa kali lagi kita mesti coba memahami Jokowi. Bila kita belum paham, jangan menyerah, mari terus coba memahami, coba lagi dan coba lagi. Kalau memang sudah waktunya tidak bisa memahami ya terserah anda semua, mau memperpanjang usaha untuk coba memahami dengan memilih kembali atau menyerah untuk coba memahami ‎dengan memilih yang baru kelak pada Pilpres 2019.

Eh, ada satu yang saya paham dari rangkaian cerita ini, jaket Jokowi pada dini hari itu memang jaket keren. [***]

Penulis adalah pendiri Lembaga Survei KedaiKopi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya