Bekas pentolan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum IndoÂnesia (YLBHI) ini didapuk menjadi panglima aksi demo besar-besaran umat muslim hari ini. Bekas pentolan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum IndoÂnesia (YLBHI) ini didapuk menjadi panglima aksi demo besar-besaran umat muslim hari ini.
Aksi yang digelar untuk menuntut pemerintah secepatÂnya mengadili Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, cagub peÂtahana DKI Jakarta, dalam kasus dugaan penistaan agama Islam. Munarman meminta Polri tak sekadar memeriksa Ahok saja, tapi mesti secepatnya menahan Ahok seperti yang dijanjikan Polri saat Aksi Bela Islam IbeÂberapa pekan lalu.
Jika Polri tak segera memenuhi janjinya, Munarman mengatakan rakyat nanti bakal mengambil mandatnya dari negara. "Itu artinya pemerintah melindungi pelaku kejahatan. Jadi negara secara sistematis sudah melakuÂkan apa yang disebut dalam hak asasi manusia, obstruction of justice. Negara lah yang menjadi penghalang tegaknya keadilan," tegasnya.
Berikut ini pernyataan Munarman terkait aksi demo Bela Islam II;
Selaku panglima, apa imÂbauan anda terkait aksi 4 November hari ini?Kita minta masyarakat untuk shalat Jum'at di Istiqlal. Yang tidak bisa shalat di Istiqlal silaÂkan bergabung di Jalan Medan Merdeka Barat, depan Gedung MK (Mahkamah Konstitusi), di sepanjang jalan itu.
Kemudian gunakan baju putih, bawa payung, bawa jas hujan karena ini musim hujan. Bawa Aqua botol untuk minuman, bawa minuman air mineral, kemudian besok itu aksi kita damai.
Aksi ini kan diikuti oleh beÂberapa Ormas, dan masyarakat umum. Koordinasinya baÂgaimana?Koordinasinya ya biasa, kita saling komunikasi, telpon saja.
Ada hal-hal yang perlu diÂantisipasi?Antisipasi jangan sampai menerima makanan-makanan dari orang yang dicurigai. Perhatikan betul siapa yang memberiÂkan makanan, untuk menjamin higienitas.
Lalu jangan gampang terproÂvokasi, perhatikan suara dari
sound system yang disediakan panitia. Jangan membuat acara sendiri-sendiri.
Infonya, anggaran aksi ini mencapai Rp 100 miliar, itu sumbernya dari mana?Jadi hitungannya yang disebut Rp 100 miliar itu keluar dari kantong masing-masing. Kalau dikali 1 juta kan Rp 1 miliar. Dari mereka sendiri.
Itu sudah terkumpul seÂmua?Ya tidak. Langsung saja diri sendiri. Begitu.
Kabareskrim sudah pasÂtikan Ahok diperiksa Senin depan, buat apa demo lagi?Mestinya Ahok itu ditangkap.
Tidak cukup hanya dengan diperiksa?Bukan diperiksa, langsung ditangkap harusnya ya. Ditahan langsung.
Paling telat kapan?Besok paling telat.
Kalau tidak ditahan, apa ada aksi lanjutan?Itu artinya pemerintah meÂlindungi pelaku kejahatan. Jadi negara secara sistematis sudah melakukan apa yang disebut dalam Hak Asasi Manusia,
obÂstruction of justice. Negara lah yang menjadi penghalang tegaknya keadilan. Kalau negara sudah menjadi pelaku obstrucÂtion of justice, itu negara jahat namanya. Diadili oleh penÂgadilan HAM, sebagai pelaku kejahatan kemanusiaan. Karena kita berhadapan dengan negara yang jahat, maka tentu saja rakyat berhak untuk mengambil mandatnya dari negara.
Kalau pemblokiran 11 meÂdia online oleh pemerintah jelang aksi 4 November, koÂmentar anda?Ya, itu artinya ada apa denganpemerintah yang sangat ketaÂkutan. Padahal ini kan cuma penyampaian aspirasi. Saya sudah dapat informasi, bahwa yang meminta pemblokiran itu adalah pihak Kepolisian keÂpada Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informasi). Karena itu, kita pertanyakan juga ada urusan apa Polisi kok bisa meminta media seperti itu diblokir. Itu kan pembredelan pers namanya. Itu pelanggaran terhadap Undang-Undang Pers.
Closing statement anda?Ini aksi biasa-biasa saja, mendengarkan tausiah. Kemudian, aksi ini tidak hanya dihadiri oleh umat Islam, tapi dihadiri oleh berbagai elemen yang bergabung, baik dari kalangan artis, nasionalis, dan mahasiswa pun turun. ***