Berita

Bisnis

Pelindo I Berusaha Keras Berantas Pungli Pelabuhan

KAMIS, 03 NOVEMBER 2016 | 17:42 WIB | LAPORAN:

Sejak Presiden Joko Widodo menginstruksikan pemberantasan pungutan liar atau pungli di setiap pelayanan jasa, Pelindo I sebagai otoritas pengelola pelabuhan telah membentuk Satgas internal di setiap cabang, yang berisi pengawas internal dan berkoordinasi langsung di setiap provinsi di wilayah Pelindo I.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana. Selain itu, pihaknya mengurangi intensitas contact person dengan pengguna jasa dengan otomatisasi proses.

"Peluang terbesar terjadinya pungli adalah saat pengguna jasa itu mengambil dokumen di tempat kami. Nah sekarang mulai 1 Oktober di terminal peti kemas Belawan, baik internasional dan domestik, pencetakan dokumen dilakukan secara online," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis, (3/11).


"Jadi enggak perlu datang ke kantor kami untuk ambil dokumen, cukup dia cetak di kantor atau smartphone saja, ada barcode. Itu juga berpeluang menurunkan dwelling time," ujarnya.

Selain pungli di pelabuhan, persoalan lain di pelabuhan adalah berkaitan dengan buruh. Buruh di Pelabuhan Belawan, Pelindo I, setiap tahun masih harus mengeluarkan pembayaran kepada buruh yang semestinya tidak lagi diperlukan.

"Kurang lebih nilainya Rp 35 miliar per tahun. Peti kemas kami harus bayar Rp 27.500 per box, curah cair juga bayar per ton padahal sudah pakai pipa. Curah kering juga masih bayar," bebernya.

Ini yang kemudian dilaporkan ke cyber pungli Polda Sumatera Utara dan pengelola Pelabuhan Belawan oleh Pelindo I. Jika buruh sesuai kebutuhan, pungli juga akan semakin berkurang.

Ia mengakui, maraknya praktik pungli membuat terjadinya inefisiensi. Misalnya terkait buruh, Pelindo I mengalami inefisiensi hingga Rp 35 miliar per tahun. Persoalan ini tidak hanya menimpa pelabuhan di Sumatera, tapi merupakan persoalan seluruh pelabuhan di Indonesia.

"Mulai hari ini, penggunaan buruh sesuai kebutuhan, jadi enggak lagi dihitung per box atau yang datang. Mulai hari ini per orang, jadi lebih efisien," demikian Bambang. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya