Berita

Indra Simatupang/Net

On The Spot

Anggota DPR Indra Simatupang Jarang Nongol Di Senayan

Sebelum Jadi Tersangka Penipuan Rp 96 Miliar
KAMIS, 03 NOVEMBER 2016 | 10:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Politikus partai berlambang banteng ini diduga menipu dua orang pengusaha, yaitu Louis Gunawan Khoe dan Yacub Tanoyo. Kini, Indra ditahan di Mapolda Metro Jaya sejak Jumat (28/10).

Beberapa hari setelah pena­hanan itu, ruang kerja Indra di Lantai 0625 Gedung Nusantara IKompleks DPR, Senayan, Jakarta sepi. Seluruh lampu ruangan dimatikan, sehingga gelap. Tidak terlihat aktivitas di dalam ruangan yang tidak terlalu lebar itu.

"Hari ini stafnya tidak masuk. Tapi hari Jumat (28/10), stafnya masih masuk sambil beres-beres ruangan," ujar Jamaludin, salah seorang staf fraksi di Lantai 6 Gedung Nusantara IDPR, Jakarta, Senin (31/10).

Tidak ada yang istimewa di ruang kerja Indra. Ruangan tetap dibiarkan seperti semula. Pintu masuknya juga terke­san "kuno" dibanding ruang kerja anggota Dewan lainnya di samping kanan dan kirinya yang telah direhab total.

Pintu masuknya juga tidak diganti, masih asli dari dinding kaca warna gelap. Di bagian atas pintu masuk ditempel papan nama kecil bertuliskan. "H Indra P Simatupang S.E M.B.A". "Sebelum ada masalah, Pak Indra juga jarang datang ke ruang kerjanya," ujar Jamaluddin kembali.

Saat ditanya keberadaan staf Indra, pria yang mengenakan kemeja putih ini tidak mengeta­hui keberadaannya. "Kalau tak ada bosnya, biasanya stafnya juga jarang ke kantor. Apalagi, sekarang Pak Indra sudah di­tahan," kata dia.

Senada, salah seorang office boy yang sehari-hari melayani anggota Fraksi PDIP di lan­tai 6, mengaku jarang sekali melihat Indra beraktivitas di ruang kerjanya. Sejak menjadi anggota DPR tahun 2014, pria yang akrab disapa Wid ini hanya beberapa kali membuatkan mi­numan untuk Indra.

"Saya jarang ketemu dengan Bapak, bisa dihitung dengan jari," ujar Wid yang sudah ber­tahun-tahun bekerja di Fraksi PDIP DPR Senayan ini.

Sementara, Kepala Sekretariat Komisi IX DPR Minarni mengatakan, Indra Simatupang juga jarang mengikuti rapat di Komisi IX DPR. "Tapi beberapa kali Pak Indra terlihat datang mengikuti rapat Komisi dengan mitra kerja," kata Minarni.

Namun, Minarni mengaku tidak mengetahui persis soal absen politikus PDIP ini dalam rapat Komisi. "Kalau soal absen anggota DPR, yang paling tahu pimpinan fraksi masing-masing. Tapi absen kan belum tentu bolos, bisa juga sakit atau ada kegiatan fraksi," imbuhnya.

Wanita berjilbab ini menambahkan, rekap daftar kehadiran absen seluruh anggota Dewan setiap bulannya, selalu diserahkan ke masing-masing fraksi. "Tanya ke fraksi saja biar lebih jelas. Kami tidak bisa bocorkan," elaknya.

Disorot Fraksi

Sedangkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengeluhkan sikap Indra Simatupang yang jarang mengikuti rapat, baik Fraksi maupun Komisi di DPR.

"Sebelumnya kami terus me­monitor yang bersangkutan, kenapa kok jarang mengikuti rapat," ujar Hendrawan.

Karena jarang mengikuti rapat, Indra sempat mendapat so­rotan khusus di internal partain­ya karenakontribusi pemikiran dan kehadirannya sangat minim dibanding rekan separtainya. "Apa alasan Pak Indra sering bolos rapat. Ini yang ingin kami tahu," kata Hendrawan.

Mengenai kasus yang mem­belit kadernya, anggota Komisi XIDPR ini mengaku sedang mendalami kasus penipuan tersebut. Tapi, kata dia, kasus yang menjerat kadernya itu merupakan kasus perdata, bu­kan pidana, sehingga bila kedua belah pihak sepakat untuk ber­damai, maka akan berhenti dengan sendirinya.

"Kami sudah mengirim Ketua DPP bidang Hukum, Pak Trimedya Panjaitan dan Ketua DPP bidang Kehormatan, Pak Komarudin Watubun untuk bertemu Indra di Polda Metro dan membicarakan kasus yang membelitnya," ujar Wakil Ketua Fraksi PDIP ini.

Kendati demikian, kata Hendrawan, bila Indra terbukti melakukan kesalahan, partaisudah mempertimbangkan pem­berian sanksi kepada yang bersangkutan dengan tegas dan terukur. "Tapi untuk kepastian sanksi, tunggu beberapa hari lagi karenamasih dirapatkan di internal partai," kata dia.

Hendrawan berharap, kasusini bisa menjadi pelajaran bagi pihak lain. Sebab, yang men­janjikan keuntungan besar ber­lipat-lipat, bukanlah investasi sesungguhnya, tapi cenderung ke arah penipuan.

Jika ada kabar mengenai aliran dana miliaran rupiah dari Indra masuk ke partai, Hendrawan membantah. "Itu ngaco. Yang dirugikan justru beberapa orang partai atau re­kan separtai," tandasnya.

Berdasarkan profil dari situs resmi DPR, Indra pernah men­jabat sebagai direktur PT Bara Adi Pratama yang membidangi batu bara. Selain itu, pria kela­hiran Jakarta ini juga pernah bekerja di PT Kencana Katara Kewala yang membidangi per­alatan proses minyak sawit, dan PT Macika Mada Madana yang membidangi bijih nikel.

Pria berumur 45 tahun ini, memulai karier menjadi wakil rakyat saat terpilih menjadi anggota DPR dari PDIP periode 2014-2019, dari dapil Jawa Barat V yang meliputi Kabupaten Bogor. Suaranya cukup besar karena memperoleh lebih dari 35 ribu suara, sehingga lolos satu dari 10 calon anggota legislatif yang mewakili dapil tersebut.

Indra termasuk politisi yang tidak suka pamer kekayaan. Bahkan, sehari-hari dari ke­diamannya di Bogor menuju tempat kerjanya di Senayan, Jakarta dia lebih sering meng­gunakan transportasi commuter­line dibanding membawa mobil pribadi. "Tidak stres karenamacet dan lebih sehat," ujar Indra beberapa waktu lalu.

Apalagi, kata Indra, saat ini kondisi commuterline nyaman dan tepat waktu. "Hanya ke­padatan penumpangnya yang masih belum teratasi karena se­makin banyak penggemarnya," kritiknya.

Alumni Universitas Trisakti ini memilih menanggalkan PIN tanda sebagai anggota DPR agar tidak mendapat perhatian penumpang kereta. "Tapi saat tiba di stasiun Palmerah, PIN saya pakai karena jarak stasiun ke Gedung DPR hanya beberapa langkah," tuturnya.

Selain suka menumpang transportasi umum, pria kelahi­ran 7 Mei 1971 ini doyan mengkonsumsimakanan khas Bogor, yakni asinan buah dan asinan sayuran. Alasannya, karena makanan ini segar dan harganya benar-benar merakyat.

"Setiap hari makanan itu ada di lemari es, makin segar kalau dimakan dingin," kata dia.

Selain penggemar asinan Bogor, Indra juga menyebut hobinya yang lain, yakni bero­lahraga renang dan membaca buku. "Berenang badan jadi se­gar, setelah itu lanjut baca buku untuk menambah pengetahuan," pungkasnya. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya