Berita

Ida Laksmiati/Net

Wawancara

WAWANCARA

Ida Laksmiati: Yang Berlalu Biarlah Berlalu, Kami Sudah Memaafkan, Kalau Nggak Berat Beban Kita

KAMIS, 03 NOVEMBER 2016 | 09:21 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perempuan ini senang bukan kepalang. Tujuh hari lagi suaminya bakal dibebaskan. Kepulangan Antasari Azhar, bekas ketua KPK, akan disambut gelaran acara syukuran.

"Mungkin nanti kita makan tumpeng aja di rumah sama ke­luarga," kata Ida kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Setelah suaminya bebas, Ida ingin menikmati hari tuanya ber­sama. Ida tak akan mengizinkan suaminya menjadi pejabat la­gi. Soal kasus yang menimpa suaminya, Ida sudah melupakan dan memaafkan siapapun orang di balik kasus yang diduga dire­kayasa oleh pihak tertentu itu. Berikut penuturan Ida;


Suami Anda tanggal 10 November nanti bakal dibe­baskan, bagaimana perasaan keluarga?
Tentunya semua bersyukur. Bapak bisa melalui semuanya ini dengan sesuai aturan. Menuruti semua aturan di Lapas. Kita bersyukur juga Bapak tidak sakit, tidak kekurangan satu apapun, walaupun itu terpisah­kan oleh tembok lapas dengan dunia luar.

Ada acara khusus dari ke­luarga untuk menyambut hari kebebasan itu?
Mungkin nanti hanya makan tumpeng aja di rumah sama keluarga.

Siapa saja yang diundang nih?
Mungkin enggak ada yang diundang, hanya acara sepontan saja, kalau yang khususnya nanti sekalian ada acara ulang tahun paman saya, buat syukuran aja.

Apa ada perubahan di rumah, selama ditinggal suami?
Nggak ada, biasa aja kar­ena sudah sering ketemu. Tapi juga apa ya, karena ya Bapak pengin pulang terus, biasanyakan Bapak di sana (di penjara). Paling, selama ditinggal Bapak, banyak keluarganya yang sudah nggak ada, saudaranya.

Kalau yang bertambah?
Ada tambahan satu.

Cucunya?
Iya, dari anak yang nomor dua, namanya Aziz.

Sudah sering ketemu den­gan kakeknya?
Sudah.

Kegiatan apa yang akan dikerjakan suami anda setelah bebas nanti?
Saya belum tahu, apa ya nanti. Mungkin yang pasti akan banyak tamu dan keluarga ya, mungkin dari daerah dari saudara Bapak dan saya yang ingin bertemu. Dulu kan susah bertemu di da­lam Lapas, birokrasinya susah. Hanya itulah mungkin. Untuk sementara ini biar istirahat dulu lah, he-he-he.

Ada rencana liburan?
Belum. Karena anak-anak saya kan kerja semua. Kalau Bapak itu, kalau mau pergi itu maunya sama anak-anaknya, sama cucu-cucunya.

Kalau nanti diminta kembali memimpin KPK, kira-kira ibu bersedia nggak?
Saya nggak.

Kenapa?
Nggak usahlah, untuk se­mentara ini nggak usah dulu deh. Udah capek juga saya, protokoler bener. Saya dari kecil, orang tua saya juga protokoler. Jadi saya pengin menikmati, udah usia juga mas. Untuk apa bapak (kembali ke KPK), yang muda-muda masih banyak.

Kalau diminta ngajar, jadi dosen. Setuju nggak?
Kalau itu sih nggak apa-apa ya. Karena ilmunya biar ditular­kan. Banyak yang masih minta pendapat beliau, terutama fakul­tas hukum, untuk skripsinya dan lainnya.

Banyak yang menilai kasus suami anda ini direkayasa, dikriminalisasi. Setelah bebas nanti, perlu nggak diungkap kembali siapa dalangnya?

Kalau dari saya, kayaknya udah lah. Yang berlalu biarlah berlalu. Tapi kalau dari keluarganya Bapak Nasaruddin, mungkin kakaknya meninggal hanya untuk dikorbankan untuk mengkrimi­nalisasi Bapak. Tapi kenapa harus Bapak (yang dihukum), mungkin mereka yang akan menuntut. Mungkin ya. Dia kan pernah bilang di media ingin membuka siapa sebetulnya dalangnya itu.

Jadi ibu, lebih memilih ingin memaafkan saja?
Kalau memaafkan sudah dari dulu, kalau kita nggak memaaf­kan, kita berat bebannya. Jadi diikhlaskan saja. Kalau nggak diikhlaskan mungkin Bapak sudah sakit dari dulu. Jadi kita harus ikhlas, kalau ikhlas kan enak. Saya saja sudah lupa mas... he-he-he. Sudah terbiasa, sudah nggak apa-apa. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya