Berita

KH Said Aqil Siradj/Net

Wawancara

WAWANCARA

KH Said Aqil Siradj: Sebagai Umat Islam, Kita Harus Memaafkan Ahok...

RABU, 02 NOVEMBER 2016 | 09:20 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kiai asal Cirebon Jawa Barat ini mengimbau warga NU tidak ikut dalam aksi 4 November mendatang. Dia kha­watir demo tersebut ditunggangi pihak yang tak ber­tanggung jawab untuk menyulut kerusuhan.

"Curiga, khawatir boleh dong. Kalau demo itu targetnya bukan hanya masalah pilgub, tetapi jauh lebih besar dari itu, nanti bisa seperti Suriah, Irak, Afghanistan. Na'udzubillah kan, jangan sampai," tukasnya.

Seperti diberitakan, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi keagamaan berencana menggelar demo pada 4 November mendatang untuk menuntut proses hukum atas Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap menistakan agama.


Berikut wawancara seleng­kapnya;

Ini artinya anda melarang seluruh warga NU untuk ikut demo?
Bukannya melarang, tapi hanya mengimbau. Saya memper­silakan warga NU yang ingin menggunakan hak mereka dalam menyuarakan aspirasinya, dan mengikuti demonstrasi. PBNU hanya mengimbau agar tetap menjaga akhlaqul karimah den­gan tetap menjaga ketertiban, menjaga kenyamanan lalu lintas, dan dapat menjaga keamanan masyarakat.

Demonstrasi besar kan bi­asanya cenderung ke anarkis. Tidak apa tuh warga NU ikut?
Saya percaya unjuk rasa yang melibatkan ribuan, bahkan pulu­han ribu orang bisa berlangsung tertib sepanjang ada niat untuk tertib. Buktinya, pada waktu peringatan Hari Santri yang hadir sekitar 50.000 orang. Tapi tidak satu pun tanaman rusak, tidak satu pun rambu lalu lintas rusak.

Kalau soal penggunaan atribut NU bagaimana?
Kalau soal itu sudah tegas ka­mi larang. Warga NU yang ber­demonstrasi hari ini sudah kami beritahukan supaya tidak mem­bawa atribut NU, GP Anshor, dan lain-lain. Sebagaimana men­jadi keputusan Jammiyah NU.

Kenapa?
Karena NU didirikan oleh kiai-kiai bukan untuk demon­strasi, tapi untuk pendidikan, untuk kerakyatan, dan ke­masyarakatan.

Tapi kan demonstrasi besar itu kan buat kepentingan Islam juga?

NU itu untuk dibangun untuk pendidikan pencerahan dan kesejahteraan, bukan politik. Semua berhak berdemo, tapi jangan mengatasnamakan warga NU. Kalau mengatasnamakan NU, salah.

Kalau ada warga NU yang berdemonstrasi dengan membawa atribut NU bagaimana?

Jika ada yang membawa atribut NU, saya pastikan itu bukan NU. Karena NU sudah melarang.

Kalau pandangan NU terhadap pidato Ahok di pulau seribu bagaimana?
Perkataan Ahok memang membuat umat Islam tersinggung. Sama seperti misalnya saya men­gatakan jangan mau menggunakan ayat Markus Matius. Hanya saja, sebagai umat Islam kami, kita harus memaafkan Ahok.

Kenapa?

Sebab dia sudah meminta maaf atas perkataannya itu. Saya sudah bilang, siapapun yang melakukan kesalahan kemu­dian minta maaf, ya kita harus maafkan.

Tapi kan perbuatan Ahok itu telah menghina Al Quran, jadi harus dihukum?
Bila ingin Ahok dihukum, maka harus diserahkan kepada pihak yang berwajib. Artinya mari kita dewasa, kita bermarta­bat, jangan main hakim sendiri. Kalau memang harus diproses hukum ya tidak apa-apa.

Demonstrasinya kan hari ini. Ada imbauan dari NU?
Iya. PBNU mengajak seluruh elemen bangsa khususnya umat Islam menjaga persatuan untuk membangun tatanan masyarakat yang aman, damai, adil, dan makmur. Maka harus menjaga ukhuwah wathoniyah (kebang­saan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia), agar Indonesia terbebas dari ancaman perpecahan.

Karena itu PBNU meminta se­luruh pengurus NU dan warga NU untuk secara pro-aktif turut me­nenangkan situasi, menjaga agar suasana yang aman dan damai tetap terpelihara dan tidak ikut-ikutan memperkeruh suasana.

Kepada aparat kepolisian kami minta untuk segera melakukan tindakan dan langkah sesuai dengan prosedur hukum dan perundangan yang berlaku, agar dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat dengan tanpa meng­abaikan asas praduga tak ber­salah. Upaya ini harus dilakukan guna menghindarkan terjadinya yang cenderung menimbulkan kegaduhan dan anarki.

Ada pesan bagi para pendemo?
Kepada para pihak yang hendak menyalurkan aspirasi dengan berunjuk rasa, PBNU mengimbau agar tetap menjaga akhlakul karimah dengan tetap menjaga ketertiban, menjaga ke­nyamanan lalu lintas dan dapat menjaga keamanan masyarakat demi keutuhan NKRI.

Saya ingin mengingatkan kepada pendemo jangan sampai terprovokasi. Terprovokasi yang saya maksud adalah umat Islam harus mewaspadai kelompok-kelompok yang berupaya me­manfaatkan situasi ini. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya