Berita

Ilustrasi/net

Politik

Demokrasi Yang Bukan Sekedar Angka

SELASA, 01 NOVEMBER 2016 | 12:40 WIB | OLEH: KHALID ZABIDI

ALAM demokrasi akhirnya memperlihatkan kealamiahannya, pada prinsip keterbukaan, kesetaraan, keterlibatan dan keadilan.

Melewati 17 tahun momentum kebebasan demokrasi, kita disuguhi kerumitan permainan kekuasaan sosial politik yang penuh tambal sulam namun menuju ke arah kesetimbangan yang berbeda. Kerumitan tidak hanya terjadi pada tingkatan elit politisi juga menyentuh keadaban para warga negara.

Partisipasi politik warga negara tidak lagi sekadar diukur melalui keikutsertaan dalam Pemilu namun meluas pada pengorganisasian diri dan penyampaian pendapat yang terbuka, membangun daya tawar kewargaan dan memperlebar pemahaman mengenai sebuah struktur sosial politik yang setara.


Ungkapan ekspresi identitas sosial juga mulai terbuka terang, entitas kewargaan yang sangat beragam kini hadir dalam berbagai struktur sosial demokrasi. Minoritas dan yang lebih banyak dihargai keadaannya pada ciri identik kekhasan dan aspirasi suara bukan sekedar deretan angka.

Demokrasi yang terbuka juga menyajikan pemandangan lain, soal kenyataan dan soal keaslian. Tidak ada yang bisa ditutupi dengan sekadar pengalihan. Fakta, keaslian bertemu dengan kebenaran, ada angka-angka dan juga hadir di balik angka yaitu soal rasa.

Salah satu untuk mengukur sebuah kemerdekaan adalah keadilan. Jika keadilan telah diupayakan tegak, kemerdekaan adalah sebuah keniscayaan. Namun apabila keadilan diabaikan, di mana warga negara mencari kemerdekaan?

Soal angka dalam demokrasi selalu penting. Angka-angka itu merangkai kemenangan, kekuasaan dan kemakmuran. Yang lebih banyak angkanya; menang.

Demokrasi yang terbuka, menyajikan kenyataan dan mensyaratkan keadilan selalu dipertanyakan dan diuji melalui kemelut sejarah.

Hari ini demokrasi tengah diuji sekian kalinya. Apakah rasa keadilan dalam demokrasi bisa meluruhkan anggapan bahwa demokrasi hanya soal angka?

Penulis adalah Dosen Paramadina, Sekjen Perhimpunan Kedaulatan Rakyat

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya