Berita

Ahmad Heryawan/Net

Wawancara

WAWANCARA

Ahmad Heryawan: Atasan Dan Bawahan Harus Komunikatif, Jangan Sampai Kerjasama Dalam Kejahatan

SELASA, 01 NOVEMBER 2016 | 09:50 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pria yang akrab disapa Aher ini menyambut baik kebi­jakan Presiden Jokowi melibatkan gubernur se-Indonesia dalam program pemberantasan pungli.
Seperti diketahui, baru-baru ini Presiden Jokowi mengum­pulkan gubernur se-Indonesia di Istana Negara. Di acara itu Presiden meminta gubernur ikut memberantas pungli. Berikut penjelasan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan:

Langkah awal apa yang akan ditempuh Pemprov Jabar da­lam memberantas pungli?
Pertama yang akan kami laku­kan adalah membangun kara­kter atau moralitas. Semacam pembinaan sumber daya manusia terlebih dahulu, terutama pegawai. Jika bermoral tentu­nya manusia nggak mungkin melakukan hal yang tidak baik seperti pungli atau korupsi. Dari sisi agama hal-hal seperti (pungli dan korupsi) itu kan diharamkan. Termasuk secara budaya dan rasionalitas. Dalam agama, jika kita merampas atau mengam­bil bukan haknya tentu sangat berdosa. Kita pasti nggak mau memakan makanan dari uang haram. Ketika makan makanan haram tentunya apa yang kita perbuat akan selalu buruk.


Dalam hal budaya pun sama. Sangat tidak berbudaya ketika kita merampas hak orang lain. Kita akan dianggap manusia tak berbudaya ketika selalu melaku­kan hal yang sangat keji dan dilarang agama seperti pungli atau korupsi. Pembangunan karakter pegawai penting se­bagai bagian dari pembentukan pegawai berkinerja baik dan berperilaku jujur.

Anda siap memberantas pungli?
Kita siap menjadi garda terde­pan untuk memberantas pungli, tentu saja dengan cara-cara yang baik. Dengan membangun sistem yang bagus dan dikom­puterisasi, Insya Allah pungli-pungli itu bisa menjadi hilang. Inovasi aplikasi ini sudah lama diterapkan seperti pada pembua­tan anggaran atau e-Budgeting.

Selain itu, program apa saja yang berbasis online?
Kami punya program e-Sam­sat. Jadi jika masyarakat bayar pajak bisa via ATM bank-bank yang bekerjasama dengan Pemprov. Dan program kami itu diapresiasi KPK, sehing­ga kami dapat penghargaan. Penghargaannya yaitu agar kami menyosialisasikan ke provinsi lain agar diterapkan.

Efeknya bagaimana?
Efeknya sangat dahsyat. Dalam satu tahun Pemprov menghasilkan Rp1 triliun penda­patan dari mekanisme tersebut. Selain itu, di kami ada program Samsat Gendong. Dalam arti dengan sistem jemput bola, bek­erjasama dengan kepolisian dan Bank BJB. Itupun sangat efektif. Dan orang mau pungli juga sulit kalau mayoritas program pakai cara online.

Bagaimana dengan soal per­izinan. Apakah harus pakai anggaran?
Itu sesuai aturan. Ada juga. Tapi dengan nominal yang kecil, itu istilahnya retribusi. Semacam izin usaha jaring apung, longline, dan payang, paling besar cuma Rp 250.000 per tahun.

Dalam upaya pemberan­tasan pungli apa sanksinya jika ada pegawai yang nekat melakukan pungli?
Kita sedang penyusun Pergub. Dan nanti akan ditangani Inspektorat. Jadi nanti kalau mau lapor boleh langsung Inspektorat baik langsung atau via medsos atau SMS. WA juga bisa.

Soal sanksi, tentu akan disank­si tegas. Dan itu ada aturannya di Inspektorat. Yang jelas sanksi kami secara administratif. Kalau soal pidana itu, ada yang lebih berwenang.

Ya sanksi administratif itu bisa dipotong penghasilannya, bisa diturunkan jabatannya, bahkan bisa langsung dipecat.

Bagaimana komitmen yang dilakukan atasan dengan bawahan soal pemberantasan pungli ini?
Jelas kami saling mengawasi. Kita semua harus saling mene­gur. Antara bawahan dan atasan harus komunikatif. Jangan sam­pai malah kerjasama dalam melakukan kejahatan.

Langkah-langkahnya....
Ya itu tadi, penerapan akhlak dan menumbuhkan moral yang baik. Dari dulu, untuk menum­buhkan perilaku yang baik, kami di Pemprov seminggu sekali mengadakan pengajian. Dengan sajian tausiah-tausiah konstruktif dan penyadaran diri. Fungsinya apa? Agar paham bahwa melakukan keburukan itu akan berdampak fatal dan merugikan kehidupan kita.

Ada imbauan ke masyarakat soal pungli?
Kami meminta masyarakat agar proaktif melaporkan kepa­da pemerintah apabila menemu­kan tindakan pungli. Silakan laporkan kepada kami, tentu laporan itu harus lengkap, agar tindak lanjutnya menjadi lebih mudah untuk memberantas korupsi. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya