Berita

Foto/Net

Bisnis

Diganjar Anugerah Perusahaan Tbk Terbaik, SidoMuncul Terus Berpacu

SENIN, 31 OKTOBER 2016 | 00:53 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. PT Industri Jamudan Farmasi SidoMuncul Tbk diganjar Anugerah Perusahaan Terbuka (Tbk) Indonesia (APTI) III tahun 2016 peringkat pertama untuk kelompok Usaha Kimia sektor Industri Dasar dan Kimia dari Majalah Economic Review dan IPMI International Business School.

SidoMuncul sebagai salah satu perusahaan Tbk terbaik Indonesia ini dinilai mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan bisnis dan perekonomian di Indonesia.

Menurut Ketua Dewan Juri sekaligus Dekan IPMI, Prof. Roy Sembel, PhD, penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang telah terpacu untuk meningkatkan prestasi dan peran pentingnya dalam pembangunan perekonomian nasional melalui peningkatan kinerja, profesionalisme, dan daya saing perusahaan. Perusahaan jamu terbaik nasional ini hanya satu-satunya peraih penghargaan terbaik untuk kategori industri jamu yang telah melantai di bursa. Sedangkan beberapa perusahaan serupa hingga saat ini belum tercatat sebagai perusahaan terbuka.


Menurut founder Economic Review, Irlissa Rachmadiana, penilaian APTI-III-2016 dilakukan berdasarkan kinerja keuangan 2015 dengan menggunakan metode perhitungan dan analisa yang diperoleh dari data publik data website, annual report 2015 dan dari berbagai sumber.

"Proses penjurian dilakukan secara objektif, fair oleh dewan juri independen yang berkompeten di bidangnya masing masing antara lain dari aspek CEO, finance, legal, tax, GCG, risk management, marketing, human capital, IT, CSR dan corporate communication," ujar Erliza, Minggu (30/10).

Pada 20 Oktober 2016, SidoMuncul juga menerima Best Of The Best Award the top 50 Companies for 2016 dari Forbes Indonesia.

Atas penghargaan tersebut Presiden Direktur SidoMuncul, J Sofjan Hidajat mengaku bersyukur dan senang perusahaan yang dipimpinnya yang awalnya masih dikelola oleh keluarga ini mendapatkan apresiasi positif dan pengakuan dari lembaga pendidikan tinggi dan media ekonomi bisnis atas kinerja perusahaan berdasarkan kaidah-kaidah Good Corporate Governance (GCG).

Penghargaan ini, kata Sofjan, merupakan pengakuan dan kepercayaan publik untuk makin memacu kinerja perusahaan lebih baik, bukan hanya untuk kepentingan SidoMuncul semata tetapi juga masyarakat Indonesia untuk terus merawat dan mengkonsumsi jamu sebagai budaya leluhur. Terlebih di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), budaya jamu harus menjadi pemimpin pasar di negeri sendiri jika tidak ingin diakui bangsa lain.

Semenetara itu, Corporate Secretary SidoMuncul, Tiur Simamora merasa bangga dapat bergabung di perusahaaan yang telah melantai di bursa sejak tiga tahun lalu.

"Ini membuktikan kesadaran tinggi dari pemilik SidoMuncul menempuh jalan yang tepat menjadi perusahaan terbuka. Mitos saat perseroan di tangan generasi ketiga akan tidak solid jika tidak segera diputuskan sebagai perusahaan terbuka menjadi concern utama mereka untuk berubah. Memang proses yang dilalui sejak korporasi ini memutuskan IPO tentu banyak dinamika yang harus dilewati. Mereka harus mau mematuhi dan memenuhi regulasi serta tanggung jawabnya kepada tidak saja investor tetapi juga stakeholders lainnya," jelas Tiur.

Berbagai penghargaan yang diperoleh korporasi ini menunjukkan bahwa direktur utama beserta jajaran direksi lainnya di perusahaan jamu dan farmasi ini telah terpacu untuk terus melakukan peningkatan kinerja perusahaan. Pemilik dari keluarga telah memahami konsekuensinya sebagai perusahaan publik dalam memenuhi regulasi dan bertanggung jawab kepada investor dan pemangku kepentingan lainnya.

"Jalan Tbk ini menjadi jalan yang tepat bagi SidoMuncul makin dikenal hingga masuk top ranking perusahaan besar dan pemiliknya termasuk menjadi salah satu deretan orang terkaya di Indonesia," ungkap Tiur.

Secara otomatis kewajiban melaporkan kinerja perusahaan secara berkala sebagai bagian keterbukaan informasi menjadi prasyaraat utama emiten berkode saham SIDO ini dapat dinilai dari lembaga penilai sebagai perusahaan prospektif dengan total aset dan omzet tinggi.

Sebagai CEO SidoMuncul, Sofjan tentu senang dengan pencapaian manajemen yang dipimpin. Sampai kwartal ketiga tahun ini pertumbuhan penjualan naik menjadi 14,6 persen yaitu sebesar Rp 1,8 triliun dari Rp 1,6 triliun periode yang sama tahun yang lalu. Sedangkan laba bersih naik 8 persen menjadi Rp 352 miliar dari Rp 326 miliar periode yang sama tahun lalu.

"Di saat perusahan-perusahaan lainnya kesulitan dan mengalami kerugian, Puji Tuhan kinerja kami tetap positif bahkan hingga akhir tahun, saya berharap pertumbuhan terus meningkat dan dalam 3 tahun berturut-berturut saja SidoMuncul mampu memberikan deviden hingga rata-rata 370 miliar," jelas Sofjan.

Dimulai tanggal 25 Oktober 2016 saham SIDO dalam treasury dijual kembali melalui Bursa Efek Indonesia dan potensial buyer-nya adalah merupakan perusahaan asuransi besar asing yang kemungkinan akan membeli hampir 50 persen dari saham treasury tersebut.

Untuk memperoleh capaian kinerja terbaik, Sofjan ingin fokus memperkuat pasar dalam negeri. Muncul Mekar sebagai distributor utama produk SidoMuncul berkeinginan memperkokoh pasar domestik antara lain dengan membuat produk-produk baru dan sistem penjualan baru.

"Tahun ini, kami akan meluncurkan produk-produk baru dan perkenalkan sistem penjualan baru. Gebrakan yang saya inisiasi ialah memperkenalkan sistem kemitraan serta mengubah pola pikir masyarakat tentang jamu," ujar Sofjan.

Persepsi jamu identik dengan rasa pahit kini diubah menjadi jamu tidak pahit dan tidak berampas. Sofjan berusaha mengubah pola pikir dengan menghadirkan jamu yang tidak pahit dan memperkenalkan Cafe Jamu yang lebih modern, menyegarkan, enak, dan berkhasiat. Alhasil generasi muda mengerti khasiat jamu karena rasanya enak. Dengan generasi muda suka minum jamu maka budaya jamu tidak hilang atau diambil alih asing.

Cafe Jamu adalah konsep yang disiapkan untuk memberdayakan masyarakat dan memberi peluang kerja. Cafe Jamu dengan motto "enak dan berkhasiat" ini menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengadaannya. Misalnya dari segi permodalan, jika mengalami kesulitan bisa meminjam dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, (BRI), melalui skema KUR. Demikian juga mengenai tehnik pembuatan jamu maupun resep, semua telah disediakan. Termasuk perlengkapan seperti booth untuk memajang dagangan. Bahkan diberikan informasi daftar modal serta angka keuntungan dari setiap gelas yang dijual. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya