Berita

Foto: Net

Bisnis

Yusri: Kontra Produktif Jika PLN Jadi Induk Usaha

JUMAT, 28 OKTOBER 2016 | 14:49 WIB | LAPORAN:

PT PLN (Persero) dinilai tidak layak menjadi induk usaha dalam holding BUMN energi yang digagas oleh Kementerian BUMN. Alasannya sederhana, secara keuangan, kinerja dan aspek SDM PLN belum bisa dikatakan mumpuni.

Hal itu ditegaskan Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman di Jakarta, Jumat (28/10).

"Kementerian BUMN mesti mengkaji lebih dalam soal holding BUMN energi ini. Akan menjadi kontra produktif jika ternyata PLN yang menjadi induk usaha dalam agenda besar tersebut," kata dia.


Yusri mengatakan, seharusnya Kementerian BUMN bisa melihat mana BUMN energi yang secara kondisi keuangan lebih sehat dan kuat sehingga layak dijadikan induk usaha.

"Ini persoalan mana secara akuntabel yang bisa dipertanggungjawabkan. Tujuan holding ada semakin kuat dan efisien bukan malah memperlemah," tegasnya.

Wakil Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Industri Hulu dan Petrokimia, Achmad Widjaja pernah berkomentar, PLN tidak bisa dikaitkan dengan kegiatan industri manufaktur lantara ada Pertamina yang mengurus bisnis minyak dan gas.

"Berbicara energi untuk kelangsungan kegiatan industri manufaktur hanya PLN saja tidak bisa. Mengapa energi tidak di-holding-kan? Pertamina punya hulu hilir. Seharusnya Pertamina bisa menguasai PLN, bukan didikte PLN," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Achmad menegaskan, bila PLN dan Pertamina masih menjalankan bisnis mereka sendiri-sendiri hal ini berdampak kepada industri manufaktur. Dia menilai, selama ini PLN cenderung semena-mena dalam menentukan tarif listrik kepada industri.

"Bila dijadikan holding, PLN ini seharusnya bukan bagian untuk cari profit karena mereka disubsidi oleh pemerintah. Hal ini berarti pemerintah ingin mendukung manufaktur secara linier," jelas dia.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya