Berita

Bisnis

Keluarga JK Dapat Proyek Senilai Rp 1 Triliun, Pengpeng Kembali Berkuasa

KAMIS, 27 OKTOBER 2016 | 02:39 WIB

Penunjukan langsung PT Bukaka (BUKK) yang akan menggarap proyek pembangunan transmisi di sepanjang Sumatera mendapat kritikan. Penunjukan resmi lewat Perpres tersebut membuktikan 'pengpeng' masih berkuasa.

"Saya tidak yakin Presiden Jokowi sadar bahwa perusahaan yang ditunjuk lewat Perpres adalah milik keluarga Wapres JK. Tapi apapun, ini membuktikan bahwapengpeng kembali menguasai pemerintahan. Harus dilawan," tegas peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP) Gede Sandra (Kamis, 27/10).

Pengpeng adalah kependekan dari penguasa merangkap pengusaha. Istilah ini dipopulerkan oleh tokoh nasional Rizal Ramli beberapa saat lalu. Pengpeng merujuk pada kelakuan para pejabat tertentu dewasa ini yang gemar memanfaatkan kekuasaan untuk memperkaya keluarga dan kroninya.


Pernyataannya ini terkait pemberitaan PT Bukaka (BUKK) mendapatkan proyek memasok 1.200 titik tower sepanjang 400 km di Sumatera Timur. Proyek ini bernilai sekitar Rp 1 triliun dan akan dikerjakan dalam waktu dua tahun. 

PT Bukaka sendiri merupakan unit usaha dari Kalla Group, Suhaeli Kalla (adik Wapres JK) merupakan Komisaris Utama dan Solihin Kalla (anak Wapres JK) sebagai Komisaris.

Dalam catatannya, setelah setahun menjadi Wapres pada September 2015, JK dan Bisnis Keluarganya (Kalla Group) telah masuk sebagai yang terkaya Nomor 50 di Indonesia dengan total kekayaan US$ 0,7 miliar atau setara Rp 9,1 triliun. 

Gede mengingatkan, bahwa apa perilaku pengpeng yang dilakukan Wapres JK jelas-jelas merupakan pengkhianatan dari cita-cita reformasi tentang Pemberantasan KKN.

Tapi Gede juga sadar bahwa UU tentang Pemberantasan Korupsi pasca Reformasi belum secara spesifik mengatur perihal konflik kepentingan ini dengan tegas. Sehingga KPK dan penegak hukum lainnya tidak bisa masuk menangani.

"Sebaiknya DPR mulai berpikir untuk membahas semacam RUU yang melarang terjadinya konflik kepentingan semacam ini. Agar jangan lagi ada pejabat Indonesia yang memanfaatkan kekuasaan untuk memperkaya diri dan keluarga," katanya menyarankan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya