Berita

Budi Karya Sumadi/Net

Bisnis

Menhub Minta Perizinan Dibuat Cepat & Transparan

Cegah Pungli Di Kemenhub
SELASA, 25 OKTOBER 2016 | 09:14 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan jajarannya untuk melakukan proses penyederhanaan perizinan. Langkah ini untuk menghilangkan praktik pungutan liar (pungli) di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Dia mengatakan, akan memangkas perizinan laut supaya prosesnya bisa lebih cepat. "Saya lihat perizinan itu banyak sekali. Saya saja kadang malas bacanya apalagi masyarakat yang akan mengurusnya. Jadi, saya minta tolong dihapus itu izin-izin yang tidak perlu karena kita melayani masyarakat," tegasnya dalam acara Peningkatan Pelayanan Publik di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, kemarin.

Budi menambahkan, perizinan laut direncanakan tidak akan berlapis. Selain itu, izin akan dilakukan dengan waktu yang cepat, murah, dan transparan. Misalnya, melalui sistem online.


Dirinya mengatakan, telah berkomunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kerja sama yang akan dilakukan mengenai izin berat kapal karena banyak kapal yang masih memanipulasi ukuran dan beratnya. "Saya sudah ngobrol dengan Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti) dan ternyata itu terkait dengan illegal fishing," jelasnya.

Menurutnya, memanipulasi ukuran kapal akan memicu kecurangan lainnya. Contohnya, untuk mempercepat keluar izin kapal dengan memanipulasi ukuran, pemilik kapal akan membayar sehingga terjadi suap-menyuap antara petugas dan pemilik kapal.

Terkait dengan pembentukan Satuan Tugas Operasi Pemberantasan Pungutan Liar (Satgas OPP), menurut Budi, tim ini memiliki tugas khusus menindak pungli di Kemenhub. Tim ini juga menjadi mata-mata dan detektif.

Selain itu, tim ini juga diberikan hak untuk merekomendasi perizinan yang perlu dirombak maupun dibinasakan. Rekomendasi ini baik secara administratif maupun lainnya. "Penyelesaian izin saya berikan kesempatan kepada Ad Hoc untuk memberikan rekomendasi," katanya.

Tim ini akan diberikan waktu selama 1 tahun untuk melakukan tugas khusus tersebut. Apabila sudah selesai, pihaknya akan kembali melakukan evaluasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono mengatakan, izin akan kembali dikaji. Apabila izin dapat disatukan, akan disatukan dengan waktu yang lebih cepat.

Menurut Tonny, saat ini izin kelautan yang krusial dan harus segera dievaluasi adalah persyaratan nelayan yang harus punya basic safety training. Padahal rata-rata pendidikan nelayan adalah sekolah dasar sehingga tidak perlu ikut training untuk mendapatkan sertifikat. "Karena sertifikat-sertifikat ini yang kemungkinan akan menimbulkan pungli," ujarnya.

Mengenai perizinan kapal, Tonny mendapatkan laporan bahwa izin hanya untuk lima bulan sekali. Karena itu, apabila dapat diperpanjang, misalnyasampai tiga tahun akan dilakukan sehingga tidak menyulitkan pemilik kapal dan menghindari pungli jika mengurus perizinan.  ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya