Berita

Bisnis

Luhut Cerita Pernah Dibodohi Skema Cost Recovery

SELASA, 18 OKTOBER 2016 | 15:47 WIB | LAPORAN:

Pemerintah menargetkan cost recovery bisa turun 1 miliar dolar AS dari sebelumnya sebesar 11,4 miliar dolar AS. Sementara untuk tahun depan, ditargetkan cost recovery sebesar 8 miliar dolar AS.

Karenanya, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meminta agar Menteri ESDM Ignasius Jonan dan wakilnya, Arcandra Tahar mengkaji ulang kebijakan cost recovery untuk dipangkas sebesar 30 persen demi efisiensi anggaran. Sebab jika tidak dibenahi, ia kuatir investasi di sektor migas akan semakin membengkak dan berimbas pada investor asing.

"Banyak anak buahnya Pak Arcandra yang pintar-pintar. Mereka kelas dunia. Yang sudah kontrak bisa direvisi lima persen, kalau yang belum kontrak bisa dipangkas sampai 30 persen," ujarnya di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Selasa, (18/10).


Luhut menegaskan, jangan sampai pemerintah dibodohi dengan skema cost recovery yang diajukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

"Jadi sekarang orang asing datang dengan membawa teknologinya. Kita melawan dengan kompetensi yang kita punya. Kita ingin cost recovery diturunkan," tegasnya.

Strateginya, jelas dia, dengan memangkas ongkos yang tidak diperlukan. Luhut menceritakan, dirinya pernah menghadiri acara di New York tahun 2005 silam, menggunakan private jet. Belakangan diketahuinya fasilitas itu bagian dari skema cost revocery.

Maka dari itu, ia menekankan pentingnya inapproriated payment supaya cost recovery tidak terlalu membebani negara.

"Kita ingin tahun depan, lebih rendah dari 10,4 miliar dolar AS. Saya optimis Jonan dan Arcandra bisa buat lebih bagus," pungkasnya.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya