Berita

Net

Hukum

Penerapan Hukuman Mati Masih Diskriminatif

MINGGU, 09 OKTOBER 2016 | 21:51 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penerapan hukuman mati kepada terpidana kasus narkoba di Indonesia diterapkan secara diskriminatif dan bias kelas. Pasalnya, bentuk pemidanaan ini cenderung dikenakan kepada pelaku kejahatan dari strata sosial ekonomi yang lemah serta tidak memiliki akses atas kekuatan modal dan politik.

Begitu kata peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar‎ dalam diskusi 'Evaluasi Publik Terhadap Kebijakan Pemerintah Jokowi Terkait Penghormatan atas Hak Hidup dan Hukuman Mati'‎ di kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta (Minggu, 9/10).

"Sejumlah kasus eksekusi terpidana mati era pemerintahan Jokowi (Joko Widodo) dilakukan pada kurir yang perannya minim. Mereka bahkan tidak ikut dalam perencanaan kejahatan tersebut," ujarnya.


Dari catatannya, lebih dari setengah terpidana yang dieksekusi hanya berperan sebagai kurir atau pengantar narkoba. Erwin kemudian mencontohkan eksekusi mati terhadap Rani ‎Andriani alias Melisa Aprilia. Rani merupakan kurir yang disuruh oleh terdakwa lain. Hakim bahkan dengan sengaja mengabaikan upaya Rani untuk menjadi justice collaborator dalam mengungkap jaringan pengedar narkoba di Indonesia.

"Kondisi serupa juga terjadi dalam kasus Mary Jane. Ia korban perdagangan manusia yang dijebak jadi kurir narkotika tapi oleh pengadilan dijatuhi vonis pidana mati dan nyaris dieksekusi," jelasnya. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya