Berita

Rachmawati Soekarnoputri/net

Politik

Rachmawati: Trisakti Sekarang Abal-abal Dari Penjual Label Soekarno

SABTU, 08 OKTOBER 2016 | 13:27 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Rachmawati Soekarnoputri mengeritik pernyataan Bank Indonesia (BI) yang menyebut kondisi ekonomi nasional sekarang lebih tenang dan terkendali.

Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu meragukan indikator yang diklaim pemerintah bahwa ekonomi mulai tumbuh secara perlahan dengan proyeksi 5,1 persen dan inflasi akhir tahun diproyeksikan 3,1-3,2 persen.

Menurut dia klaim ekonomi stabil dan terkendali itu sangat semu. Ekonomi Indonesia masih sangat bergantung pada barang-barang impor untuk memenuhi kebutuhan rakyat.


"BI bilang ekonomi kita tenang terkendali. Maksudnya, tenang terkendali sementara semua kebutuhan pokok kita dari impor. Dari mulai sekrup, paku, jarum juga impor. Bagaimana kalau impor distop? Tenang terkendalikah?" sindir Rachmawati (Sabtu, 8/10).

Menurut pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno ini, para pejabat ekonomi Indonesia masih terjebak dalam cara berpikir neoliberal, yang selalu membicarakan kondisi di hilir. Sementara penyakit kapitalisme selalu berulang-ulang tumbuh bersama penyakit korupsi.

"Tidak heran kalau Ketua DPD RI saja terkena penyakit korupsi impor gula. Tidak heran konstitusi empat kali diamandemen, berubah menjadi liberal kapitalistik, free market oriented, subordinat negara kapitalis," katanya.

Karena itu, dia menganggap Trisakti Bung Karno yang dijadikan jargon politik pemerintahan Joko Widodo hanya barang dagangan untuk menjaga citra pemerintah.

"Kata orang Trisakti abal-abal dari pembual penjual label Soekarno," ucap putri Bung Karno ini. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya