Arief Soemarko, suami dari mendiang Wayan Mirna SaliÂhin kecewa dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap Jessica Kumala Wongso dengan pidana penjara 20 tahun. Tuntutan jaksa tersebut dibacakan di PengadiÂlan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu 5 Oktober 2016.
Baginya, tuntutan yang disÂampaikan JPU tidak sebandingdengan perlakuan sadis terÂdakwa yang telah merenggut nyawa istrinya. "Saya tidak puas dan kecewa sekali," ujar Arief, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.
Apalagi, hingga saat ini, dia masih tetap belum bisa meluÂpakan kenangannya bersama Mirna. Sambil terus meneteskan air mata, pria berkacamata itu menuturkan kisahnya bersama Mirna yang baru sekitar 1 bulan dinikahinya.
"Saya berpacaran cukup lama, sekitar 8 tahunan. Tapi saya menikah, baru satu bulan. Saya benar-bernar terpukul," kata Arief.
Lantas apa yang diinginkan Arief dan keluarga terhadap Jessica, tersangka yang didugamembunuh Mirna Salihin? Berikut wawancara selengkapnya :
Anda tidak puas dengan tuntutan 20 tahun penjara yang diajukan Jaksa terhadap Jessica?Dibilang puas, ya nggak perÂnah puas. Maksudnya mau 10 tahun, 20 tahun, mau seumur hidup, mau mati kan kita nggak akan pernah puas. Karena Mirna nggak pernah balik.
Yang pasti secara hukum pelaku tetap harus dihukum…Setidaknya harus setimpal. Setidaknya seumur hidup. Kalau 20 tahun, dapat remisi nggak berapa lama juga bebas. Terus dia dendam sama keluarga. Nanti keluarganya diincar lagi. Maksudnya orang seperti ini akan dijadikan contoh ke depannya.
Kemarin pun ada kejadian dengan kasus serupa (di Depok), kopi dimasukin sianida, dua orang meninggal. Itu kan bahaya banget buat masyarakat. Kita seÂmua tidak aman. Apalagi itu pun teman sendiri yang melakukan. Kita nggak boleh percaya sama siapa-siapa dong kalau gitu sekarang. Harus percaya sama diri sendiri aja, gimana dunia ini. Apalagi kalau peradilannya tidak sempurna. Makanya harus ada keadilan untuk kasus ini.
Apa anda merasa ada yang janggal dilihat dari proses hukum sejak awal hingga saat ini?Kalau proses persidangannya sendiri, pembuktiannya ya tidak. Saksi-saksi yang dihadirkan oleh JPU dan yang sudah diperiksa oleh Polisi ya sangat profesional. Sungguh akurat. Karena saksi-saksi ahli yang dihadirkan pun benar-benar top.
Itu dari saksi jaksa. Bagaimana menurut anda saksi yang dihadirkan pihak terÂdakwa?Kalau saksi ahli yang dihadirkan terdakwa kita hanya bisa berkomentar data-data yang diberikan oleh penasihat hukum kan tidak lengkap. Bagaimana bisa dibilang sebuah
apple to apple, ataupun peradilan yang fair kalau datanya tidak lengkap yang diberikan. Begitu sih.
Apa harapan keluarga dari proses hukum terhadap menÂdiang istri anda?
Saya berharap keadilan itu ditegakkan. Mirnanya hilang. Dan nggak akan pernah bisa balik lagi. Bagaimana jika ini terjadi pada orang lain. Kita berusaha membantu, agar kejadian serupa tidak terulang kembali pada orang lain.
Sebenarnya istri anda itu sosoknya seperti apa sih?Dulu saya kenal sama dia (Mirna) tahun 2006. Kita pacÂaran selama delapan tahun. Jadi di masa pacaran itu saya bahagia sekali sama mirna. Dia banyak mengubah hidup saya.
Dalam hal apa?Dia mengenalkan saya ke Tuhan. Dia yang banyak memÂbimbing saya. Jadi orang itu harus tegas, adil. Semua harus diperlakukan sama. Dia pasÂsionate sekali dan kreatif. Di
wedding kita, banyak yang dia bikin dan desain sendiri. Dia bangga banget dengan karyanya.Kita baru menikah sebulan lebih, kepergian dia ini benar-benar menyayat hati. Apalagi temanÂnya sendiri yang melakukan.
Setelah Mirna tidak ada lagi, bagaimana kesehariananda sekarang?Dulu saya kan hampir setiap hari bertemu Mirna. Jadi kan kalau kangen pun pasti kita gamÂpang. Kita tinggal telepon. Kamu dimana, aku samperin ya. Kalau sekarang kan saya bingung harus nyamperin kemana. Saya nggak bisa telepon dia juga. Apa daya ya cuma bisa lihat fotonya aja.
Pernah istri anda bercerita soal sosok Jessica?Cerita Jessica ya yang waktu delapan Desember itu. Yang masalah Mirna menasihati dia (Jessica). Itu aja nggak ada yang lain. Cuma setelah itu masalah Jessica mungkin waktu itu Mirna sudah sempat menyampaikan ke Hani, cuma belum sempat cerita, gitu. Ini si Hani ada tahu sesuatu, dia (Mirna) bilang; Gua mau cerita lu soal Jessica, cuma nggak sempet. Orang baru nyampe Olivier udah langsung itu (diracun Sianida).
Kalau komunikasi sebelumÂnya sama Jessica bagaimana?Kalau komunikasi nggak pernah.Jadi saya dikenalin sama Mirna di Sidney, ya udah gitu aja. Oh ini temannya, sekolah, gitu-gitu. Ya saya merasa waktu setelah kejadian, ini orang kok aneh sekali ya. Kok, tiba-tiba bisa hilang. Padahal dia yang ngasih minumannya, pesen minumannya, terus Mirna keÂnapa-napa dia nggak ada rasa empati sedikitpun, mukanya kayak gitu aja. Sedangkan ketika menjelaskan kondisi selnya, dia bisa nangis. Sedangkan saat temannya kelepek-kelepek di depan mata, dia diam aja. Nggak ngapa-ngapain. ***