Kabar belum dikembalikannya aset negara oleh bekas Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang sempat heboh tahun lalu, ternyata belum kelar juga. Saat ini, Kemenpora kembali mengungkapkan, masih ada aset negara yang belum juga diserahkan oleh Roy Suryo.
Gara-gara masih banyak aset yang masih berada di luar, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akhirnya memberikan penilaiandisclaimer terhadap audit keÂmentrian yang kini dipimpin Imam Nachrowi.
Ketua BPK Harry Azhar Aziz mengatakan salah satu penyebab Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendaÂpatkan opini disclaimer karena ada sejumlah aset yang belum dikembalikan ke negara. Harry tak menjelaskan secara detail jenis aset yang belum dikembaÂlikan ke negara tersebut.
Lantas apa tanggapan Roy Suryo soal kewajibannya yang belum mengambalikan aset negara? Benarkan masih ada aset negara yang berada di tanganÂnya? Berikut wawancara
Rakyat Merdeka dengan politisi Partai Demokrat itu:
Menpora, berdasarkan auÂdit BPK kembali menyebut anda belum kembalikan aset negara. Benarkah?Semenjak tak lagi menjabat sebagai Menpora, saya sudah menyerahkan semua aset yang pernah digunakan ke negara. Memang saat itu ada pegawai Kemenpora yang tidak sengaja mengirimkan barang ke rumah pribadi. Namun setelah dikeÂtahui bahwa barang itu bukan miliknya, saya pun langsung mengembalikan ke negara. Semestinya tidak ada masalah lagi. Ini sudah selesai bahkan sejak dua tahun lalu.
Tapi Kemenpora menyataÂkan aset yang ada pada anda belum bisa dikembalikan?Itu tinggal masalah di internal kementerian. Kalau saya sih cuma bisa senyum aja nangÂgapinnya
Kok begitu?Sekali saya tegaskan, masalah ini sudah selesai, bahkan dari dua tahun lalu. Saya juga heran. Karena sebetulnya sekitar dua bulan lalu saya juga sudah meÂnyelesaikan masalah ini. Pak Imam Nachrowi menghubungi saya, kami kemudian ketemu dan menjelaskan semuanya. Semua sudah clear.
Jadi anda bertemu dengan Menpora Imam Nachrowi?Silakan anda tanya ke PakNachrowi atau Sestama Kemenpora yang baru, Ibu Yuni kalau tidak salah namanya. Sebagai Sestama beliau yang bertangÂgung jawab terhadap seluruh aset milik Kemenpora.
Lalu kenapa bisa ada pernyataan yang berbeda?Saya tidak tahu. Yang pasti saya sudah menyerahkan surat pernyataan yang menjelaskan masalah aset tersebut. Surat itu saya serahkan kepada Sestama Kemenpora yang baru, denÂgan disaksikan Pak Nachrowi. Kemudian setelah pertemuan itu setahu saya Menpora telah menÂgumpulkan kabiro -kabironya. Seperti Kabiro Perencanaan, Kabiro Rumah Tangga, Kabiro Keuangan. Sudah clear semua.
Anda mencium ada motif lain di balik isu ini?Soal itu saya tidak bisa meÂnilai. Karena saya dan Pak Nachrowi sudah berkomitmen tidak memperkeruh suasana. Silakan tanya langsung kepada Pak Nachrowi, Sestama yang baru, atau Pak Cahyan Asmara, Sestama yang baru pensiun. Dia yang mengurusi aset saat itu. Jangan yang lain.
Kenapa harus bertanya kepada mereka?Karena mereka yang paham duduk permasalahannya. Biar semuanya jelas. Saya baru akan menanggapi lebih jauh kalau Pak Nachrowi yang menyatakan kalau masih ada aset Kemenpora di saya.
Kalau boleh tahu, sebetulnya bagaimana sih awalnya bisa ada aset Kemenpora di anda?Saya juga tidak tahu persisnya. Kalau tidak salah, tahun 2015 BPK bilang ada aset Kemenpora di pihak lain. Ternyata, katanya ada di saya. Padahal saya sendiri yakin sudah mengembalikan seÂmuannya. ***