Berita

Foto/Net

Politik

Tidak Etis PDIP Dominasi Dukungan Ke Ahok

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016 | 01:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pemakaian jas merah oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kantor KPU DKI Jakarta usai melakukan proses pendaftaran, dianggap bahwa PDIP ingin menegaskan bahwa Ahok adalah kader partai berlambang banteng tersebut.

Pengamat politik dari Indobarometer, M Qodari menilai apa yang dilakukan oleh Megawati di Kantor KPU DKI itu sangatlah tidak etis. Dirinya menilai PDIP tidak menghargai tiga partai yang terlebih dahulu menyatakan dukungan ke Ahok.

"‎Yang dilakukan Megawati itu terlihat tidak etis. Padahal ‎partai pengusung Ahok ada Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar," kata Qodari di Jakarta, Kamis (22/9).


Ia mengungkapkan, apa yang dilakukan oleh Megawati itu berpotensi menimbulkan konflik internal dalam partai koalisi pendukung Ahok. ‎Padahal, sebagai partai koalisi, hendaknya harus saling menghargai dan bekerjasama.

"‎Apa yang dilakukan Megawati jelas akan menimbulkan konflik internal. Konflik itu bukan tidak mungkin berdampak pada akar rumput," ujarnya.

Masih kata Qodari, apa yang dilakukan Megawati kepada Ahok secara tidak langsung ingin menunjukkan bahwa PDI Perjuangan sebagai pengusung tunggal. ‎Dirinya menilai bahwa ada ego sektoral yang terjadi saat pendaftaran Ahok-Djarot di KPUD DKI Jakarta.

"PDIP terlihat ingin mencuri panggung. ‎Sebelumnya PDIP kan kalah start untuk mendukung Ahok," ujarnya.‎

Sementara itu, pengamat politik dari Voxpoll Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai, pemakaian jas merah oleh Megawati kepada Ahok merupakan sebuah sinyal. ‎Menurutnya, pemakaian jas merah itu untuk menegaskan bahwa PDIP merupakan partai pengusung Ahok.

"Megawati yang langsung memasangkan jaket merah ke gubernur Ahok itu sebuah pesan yang dikirim ke Golkar, Hanura dan Nasdem, itu maknanya dalam sekali.‎ Sinyal yang dikirim bahwa PDIP adalah partai "pengusung utama", sementara Golkar, Hanura dan Nasdem hanya meramaikan dan pendukung," kata Pangi.‎
‎
Ia menilai, tidak akan ada matahari kembar, setelah PDI Perjuangan secara resmi mengusung Ahok. Dan dampak atas hal itu, Golkar, Nasdem dan Hanura kehilangan pengaruh.

"Ini jelas perebutan pengaruh, pengaruh dan warna PDIP melongsorkan pengaruh partai pendukung lainnya. Saya yakin kader Golkar, Hanura dan Nasdem di kader akar rumput pecah," ujar Pangi menambahkan. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya