Berita

AM Fatwa/Net

Wawancara

WAWANCARA

AM Fatwa: Saya Berdoa Untuk IG Agar Tabah, Sabar, Dan Mendapat Petunjuk Allah...

KAMIS, 22 SEPTEMBER 2016 | 09:31 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Meskipun menjadi orang yang paling depan yang mendesak agar Irman Gusman (IG) segera diberhentikan dari jabatan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), karena terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), AM Fatwa, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD mengaku sangat ingin bertemu IG dan memeluknya.

Dirinya dan IG, menurut pengakuan Fatwa adalah sahabat dekat. Ia mengaku kaget, ketika mendengar kabar IG ditangkap KPK. Namun, di sisi lain dirinya selaku ketua BK DPD harus menjalankan amanah undang-undang untuk segera mencopot IG dari jabatan pimpinan karena sudah berstatus tersangka.

Bahkan, Ia tidak segan-segan menggebrak meja ketika terjadi perdebatan sengit saat ada be­berapa anggota DPD yang masih membela IG di rapat paripurna DPD, Selasa (20/9) lalu.


Padahal, menurut beberapa kalangan yang pro IG, Ketua DPD yang tersangkut OTT KPK itu masih terbuka kemungkinan untuk menang di praperadilan. Istri IG mengaku suaminya dije­bak dalam OTT KPK. Sehingga, pencopotan IG dinilai terlalu terburu-buru.

Lalu, bagaimana Ketua BK DPD ini menyikapinya? Simak penuturannya kepada Rakyat Merdeka berikut ini;

Sebenarnya Anda kan cu­kup dekat dengan IG?
Oh iya, sangat dekat. Baik se­bagai keluarga Muhammadiyah maupun HMIapa segala, pribadi, persahabatan, sangat dekat.

Dilihat dari kepribadiannya, Nyangka nggak IG ternyata selama ini jadi incaran KPK?
Saya nggak tahu-menahu soal itu. Kecuali dari SMS yang masuk, telepon yang masuk.

Apa yang ada di pikiran anda waktu itu, saat dapat info IG ditangkap KPK?

Saya terkaget-kaget.

Sudah jumpa dengan IG pasca ditangkap KPK?
Saya belum berhasil jumpa. Baru saya mengajukan permo­honan kepada KPK sekarang ini untuk bisa bertemu.

Sudah surati KPK?
Saya sudah melayangkan surat ke KPK untuk mohon izin ber­temu, saya ingin datang memeluk sahabat dan saudara saya IG.

Cuma itu saja?
Ya saya sebagai ketua BK tentunya harus menyampaikan putusan itu (Putusan Badan Kehormatan terkait pencopotan IG dari Ketua DPD). Dan saya akan berdoa bersama-sama den­gan keluarga, pengacara dan IG supaya tabah, sabar, dan semoga mendapatkan petunjuk Allah SWT di dalam menghadapi cobaan hidup ini.

Ada yang berpendapat, har­usnya BK DPD menyurati IG dulu untuk mengundurkan diri, bukan langsung menco­potnya dari jabatan ketua?
Saya sudah pesan lewat di Setjen, untuk (menghubungi) keluarganya supaya IG mengun­durkan diri. Itu lebih terhormat bagi dia di publik.

Lalu?

Ya, saya dengar menurut lapo­ran Sekjen di rapat pleno Badan Kehormatan, memang tidak ada keinginan untuk itu dari pihak pengacara dan keluarga.

Itu mungkin karena Istri IG merasa suaminya dijebak dalam OTT KPK?
Wah, saya tidak ingin campur soal itu deh. Saya tidak tahu menahu soal yang begitu. Itu menyangkut masalah pengacar­anya saja. Saya tidak mau masuk ke wilayah itu.

Apa pengakuan Istrinya itu itu berpotensi mengubah putusan BK DPD?
Itu (putusan BK DPD) sudah final dan mengikat.

Bagaimana jika nantinya IG mengajukan praperadilan dan menang?
Praperadilan itu hubungannya dengan pidana. Kita tidak masuk ke masalah pidana. Ini masalah kode etik.

Kalau putusan pengadilan menyatakan tidak bersalah?

Apanya tidak bersalah... Bagaimana...

Kemungkinan-kemungkinan itu kan masih terbuka?
Pintu rehabilitasi itu ada.

Jabatannya dikembalikan?
Iya. Pintu rehabilitasi itu ada. Tapi itu ee... Cuma masalah kita kan sudah tahu kalau KPK melakukan OTT itu, waduh menurut pengalaman-pengala­man selama ini sulit lepas. Ini menurut pengalaman.

Lalu, bagaimana mekanisme pergantian IG nantinya?

Ya itu ada mekanismenya sendiri. Itu tanya pada pimpinan DPD.

Paling telat, kapan harus dilakukan?

Ya ini menunggu dari Sumatera dulu lah. Itu kan masing-masing wilayah Sumatera. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya