Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

KPK Bangun Kerjasama Dengan NBCP

SENIN, 19 SEPTEMBER 2016 | 20:42 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan kerjasama dengan Negara Republik Tiongkok. Tujuannya, menelusuri aset para koruptor yang kemungkinan dilarikan ke Indonesia maupun Tiongkok.

Ketua KPK Agus Rahardjo menegaskan, dalam sejarahnya, negara Tiongok merupakan salah satu pilihan koruptor untuk bersembunyi dan menikmati aset negara yang dibawa kabur.

Nah, dengan adanya kerjasama ini, KPK nantinya dapat menelusuri aset-aset para koruptor di negeri tirai bambu.


"Dengan kerjasama ini langkah pencegahan dan paling penting pemberantasan dan penindakan korupsi antar Indonesia dengan Tiongkok bisa ditingkatan," ujar Agus di Kantornya, jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (19/9).

Dia menjelaskan, kerjasama ini nantinya bakal berujung dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding. Dengan begitu, langkah pemberantasan korupsi antar kedua negara bisa saling bersinergis. Termasuk, soal pemulangan tersangka koruptor Indonesia yang ada di Tiongkok, atau sebaliknya.

"Paling lambat awal tahun MoU (ditandatangani). Mungkin ada koruptor lari Indonesia sebaliknya Indonesia lari ke Tiongkok. Ini kita bisa bekerja sama trace asset mereka informasi tentang mereka dan kerja sama tangani pelaku itu," ujar Agus.

Di kesempatan yang sama Wakil Kepala National Bureau of Prevention Corruption (NBCP) Tiongkok Liu Jianchao mengapresiasi kerja sama ini. Terlebih, Tiongkok sudah menerapkan zero tolerance terhadap korupsi.

Menurutnya, sebagai anggota G-20, Indonesia dan Tiongkok memiliki tugas penting dalam dorong kerjasama antikorupsi internasional untuk meningkatkan bidang antikorupsi sesuai kepentingan kedua negara.

"Sekarang KPK sangat terkenal. KPK memainkan peranan tentang pencegahan dan penindakan pidana korupsi di Indonesia. Kami sangat apresiasi terhadap keberhasilan yang dicapai KPK," ungkap Jianchao.

Kepala Departemen Kerjasama Internasional Partai Komunis ini menjelaskan, NBCP akan mengundang Agus Rahardjo ke Tiongkok dalam kerja sama bilateral ini. Dia harap kerja sama bisa berjalan lancar.

"Nanti koruptor tidak ada tempat sembunyi aset-aset negara asing," demikian Jianchao. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya